Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Masyarakat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur mulai tahun 2019 diminta untuk tak membuang popok bayi sembarangan. Sampah yang sulit terurai tersebut kini bisa dimanfaatkan sebagai media tanam, karena memiliki daya resap air cukup tinggi.
Meskipun demikian, jangan coba-coba untuk tanam buah karena bisa mempengaruhi rasanya.
"Jangan dibuang karena popok tak bisa didaur ulang," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tuban, Bambang Irawan, ketika dikonfirmasi blokTuban.com dalam acara bersih-bersih pantai dan penyerahan 50 dropbox popok dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2019 di pantai Jalan RE. Martandinata, Jumat (8/3/2019).
Kecuali buah-buahan, popok cocok dipakai untuk semua jenis tanaman. Jika dipakai di tanaman buah, dikhawatirkan zat-zat di popok masuk dan berpengaruh terhadap kandungan buah.
Solusi ini menjadi langkah realistis Pemkab dalam menanggulangi sampah popok. Mengingat mindset masyarakat masih percaya jika membakar popok berdampak buruk bagi kesehatan bayi.
"Ini tawaran dari kami, dari pada dibuang dan mengotori sungai lebih baik dijadikan media tanam," imbuh Bambang.
Lebih dari itu, Pemkab melalui Wabup Tuban, Noor Nahar juga membagikan dropbox ke perwakilan masyarakat pesisir Bumi Wali. Tempat sampah khusus popok tersebut berasal dari CSR PT Semen Indonesia (persero), PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI), dan stakeholder lainnya.
Acara kali ini dalam rangka ajang silaturahim dan kerjasama dengan stakeholder, dan mengedukasi publik. Bersih-bersih pantai melibatkan 2.000 orang, yang bergerak mulai kawasan depan kantor Diskanak sampai Hotel Purnama. Lainnya langsung kerja di sekitar Sungai Mangunjoyo, Sugihwaras, dan Jenu. Mereka memungut sampah rumah tangga termasuk popok.
Pada kesempatan tersebut, nampak Wabup Noor Nahar Hussein, dan Sekda Budi Wiyana ikut terjun membersihkan sampah di pantai. Acara yang dimulai pukul 05.30 Wib berakhir pukul 07.30 Wib. Sampah yang terkumpul langsung diangkut menggunakan truk Dinas PRKP Tuban. [ali/rom]
