Reporter: Sriwiyono
blokTuban.com – PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah koordinasi SKK Migas, mempunyai tugas mencari sumber minyak dan gas bumi dalam rangka menunjang target produksi nasional. Dalam rangka mencapai target produksi yang telah ditetapkan, PT Pertamina EP senantiasa melaksanakan sinergi antar fungsi.
Salah satu strategi yang dijalankan adalah dengan mengelola tantangan melalui fokus dalam eksekusi rencana kerja dengan mengimplementasikan budaya HSSE, sinergi antar fungsi dan efektif dalam menggunakan biaya. Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf, Kamis (27/12/2018) dalam kegiatan Kick Off Meeting Percepatan Rencana Kerja di kantor PT Pertamina EP Pusat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Operasi dan Produksi Chalid Said Salim, Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru Achmad Alfian Husein, dan Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis Fadjar Harianto Widodo.
Chalid menjelaskan bahwa percepatan rencana kerja adalah satu bagian dari strategi perusahaan untuk mendapatkan hasil produksi lebih dini, “Langkah yang ditempuh adalah dengan mempercepat pekerjaan yang bisa dilaksanakan lebih awal, kami percaya dengan memaksimalkan penggunaan waktu dapat memberikan hasil yang lebih baik”, terangnya.
Pada kesempatan tersebut beliau menjelaskan bahwa target lifting tahun 2019 untuk minyak sebesar 82.500 BOPD dan gas 768 MMSCFD. Untuk rencana kerja sumur pemboran sendiri sebanyak 94 sumur dan 243 sumur workover.
Seluruh direksi Pertamina EP sepakat bahwa dengan sinergi antar fungsi, baik fungsi core business maupun support, dapat bersama melawati tantangan untuk meningkatkan kinerja Pertamina EP. Semua lini pun memberikan kotribusi terhadap target kinerja operasi tanpa terkecuali.
“Dengan bekerja bersinergi maka Impossible is Nothing, kita harus sepakat dulu terhadap target Perusahaan sehingga mempunyai pemahaman yang sama, lakukan yang terbaik berdasarkan tugas pokok masing-masing”, pesannya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan secara rinci terkait dengan strategi pencapaian rencana kerja tahun 2019 antara lain terkait dengan aspek HSSE dan fokus eksekusi program kerja pemboran yang sudah direncanakan. “Selain itu kita harus terus memonitor terintegrasi proses pengadaan, monitoring progress fisik dan biaya secara rutin, serta cost effectiveness”, terang Chalid,
PT Pertamina EP mempunyai wilayah kerja yang sangat luas di Indonesia dan didukung dengan sumber daya manusia yang handal. Dengan luasnya wilayah kerja tersebut maka menjadi suatu tantangan dan peluang tersendiri bagi Pertamina EP agar dapat memaksimalkan hasil produksi sesuai rencana kerja yang telah disepakati.
“Kami terus mengingatkan untuk menjalankan operasional dengan excellent serta zero accident. Bagi kami, Safety is Priority, seluruh pekerja dan mitra wajib bekerja dengan memperhatikan kaidah keselamatan kerja. Kerja aman, keluarga pun tenang”, pungkasnya. [ono/mu]