Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Beberapa hari ini, kepompong atau enthung jati menjadi buruan masyarakat di sekitar hutan jati wilayah Kabupaten Tuban. Masyarakat berburu enthung jati untuk dikonsumsi, bahkan tidak sedikit mereka menjual hasil buruanya kepada penggermar masakan dari metamorfosis hewan ulat tersebut.
Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban menyarankan agar penggemar masakan enthung jati itu memasaknya dengan sempurna dalam arti tidak dengan asal matang saja.
"Kepompong jati bukan termasuk metamorfosis dari ulat beracun, meski begitu para penggemar masakan ini juga harus memasaknya dengan sempurna," ungkap Sekretaris Dinkes Tuban, Endah Nurul Khomariyati, Senin (10/12/2018).
Lebih lanjut, saat dikonfirmasi blokTuban.com dia juga menyatakan bahwa enthung jati yang ada setiap pergantian musim ini mempunyai banyak kandungan protein sehingga baik untuk dikonsumsi. "Kandungan proteinnya tinggi, sehingga baik untuk kesehatan bagi yang mau," jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga asal Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Sumerep (60) mengatakan menyukai masakan enthung jati ini, terlebih cara masaknya digoreng dengan bumbu yang gurih dan pedas.
"Saya ikut mencari enthung jati, nanti setelah dapat lumayan banyak dimasak sendiri oleh istri untuk dijadikan lauk," pungkasnya.[hud/col]