Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Masih tentang musim kemarau yang terus bergulir pada pekan pertama Oktober 2018. Sejumlah kawasan kecamatan maupun desa-desa terus mengalami dampak dari musim kemarau yang rata-rata bersuhu udara 30 derajat Celcius lebih. Banyak warga mengeluh, sebab sumber air terus menyusut. Sumur-sumur pribadi jadi kering. Hanya tinggal beberapa titik sumber umum yang bisa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah satu desa di ujung selatan Kabupaten Tuban, yakni Desa Menilo, Kecamatan Soko, juga masih dalam kondisi kekeringan. Warga masyarakat setempat mengaku, bahwa sejumlah bantuan dari pihak luar pernah datang dan memberikan bantuan air bersih untuk sejumlah warga saja.
Akan tetapi, aksi mulia dari pihak tadi tak kunjung datang lagi. Pemerintah kabupaten maupun instansi terkait, juga belum menyentuh desa kekeringan di belahan Bumi Wali paling selatan itu. Alhasil, warga tampak antre mengambil air dari sumur pompa. Pagi sebelum azan Subuh dikumandangkan hingga menjelang malam hari, pemandangan warga mengangkut air bergilir mnjadi aktivitas rutin desa tersebut.
"Dulu pernah dapat bantuan air dari pengusaha, itu pun juga kurang merata. Tapi sekarang sudah nggak lagi, jadinya ya antre ambil air di sumur sana," terang Ana, salah satu warga setempat.
Ditambahkan warga lain, aktivitas warga masyarakat setempat mengambil air menggunakan jeriken dan wadah lain hanya di 2 titik dusun, mengingatkan peran pemerintah supaya lebih memperhatikan wilayah yang jauh dari pantauan pemerintah.
"Harapan kita ya pemerintah ada respon. Jika memang tidak ada tindakan, ataupun wujud uluran tangan, ya nggak masalah. Semoga saja lekas berganti kemarau ini ke musim penghujan. Tapi, kalau dapat suplai air bersih ya kita sangat senang," ungkap Andrik kepada blokTuban.com, Senin (8/10/2018). [feb/col]