Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Sebagai wilayah perkebunan bunga, Desa Gununganyar, Kecamatan Soko memiliki daya tarik tersendiri sebagai tempat kunjungan, juga penopang ekonomi warga setempat. Penduduk penanam bunga mawar yang berada di wilayah perbukitan Gununganyar tersebut mewacanakan tidak hanya menjual produk bunga tabur tapi juga produk lain.
"Bisa dijadikan ekstrak, maupun bahan campuran parfum alami juga sebenarnya," ujar Suwanto, Kasi Pariwisata Disparbudpora Tuban, Selasa (2/10/2018).
Masih kata Suwanto, beberapa waktu lalu pihaknya juga pernah menemui warga setempat yang mengaku bahwa mayoritas hasil bunga olahan kebun Gununganyar ditampung oleh pasaran Surabaya. Hal itu terbilang lebih dari cukup dalam menopang perekonomian.
Akan tetapi, gagasan-gagasan lain juga muncul dalam pengembangan hasil mawar. Misal, pengunjung bisa membawa oleh-oleh sejenis bibit mawar yang bisa dibawa pulang dan ditanam di rumah.
"Sedangkan ekstrak, bisa dibuat ketika bunga-bunga dalam keadaan layu dan mati. Ditampung dan diolah ulang untuk pewarna alami," imbuhnya.
Sementara gagasan bunga dan ektrak campuran parfum bisa dilakukan dengan proses bertahap. Dalam hal ini, tak hanya warga masyarakat sekitar kebun yang ikut ambil peran. Melainkan dari perintah dan sinergitas antar lini, supaya memiliki target dan hasil yang maksimal.
"Mulanya masyarakat sekitar, didukung oleh pemerintah desa. Kalau sudah terbentuk dari sana, kerjasama dan dukungan lintas instansi juga diperlukan," pungkasnya. [feb/col]