Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Seiring berkembangnya dunia digital membuat orang semakin mudah menciptakan lapangan kerja. Salah satunya adalah usaha dagang atau jualan secara online.
Apapun latar belakangnya, jika seseorang punya keinginan keras, saat ini bisa jadi pengusaha. Di era milenial ini semua mamiliki kesempatan yang sama.
Novita Sari misalnya, ibu muda ini memutuskan serius menekuni jualan makanan secara online. Dengan melihat peluang yang ada, kini wanita berusia 27 tahun tersebut berbisnis jualan nasi box berbagai varian.
Sebelumnya, ibu satu anak ini menjalani bisnis sebagai reseller produk kecantikan dan fashion. Selama dua tahun berjalan ia tidak pernah putus asa mecoba bisnis sambil mengurus rumah tangga. Hingga pada akhirnya sejak bulan Mei 2018, ia terjun di usaha kuliner secara online.
Untuk menjalankan usahanya ia kerjakan bersama satu rekan kerja yang masih family. Meski baru berusia seumur jagung, namun prospek usaha diakuinya sudah mulai tampak dan grafik penjualan merangkak naik.
"Lumayan lah perhari rata-rata ada pesanan 25 nasi kotak. Jika ramai bisa lebih juga," ucapnya kepada blokTuban.com di kediamannya yang berada di RT.4/RW.1 Desa/Kecamatan Bangilan, Tuban.
Bisnis kuliner Online Vita dan Ana (Partner) ini bermula dari coba-coba. Nemun saat dipromosikan melalui media sosial facebook dan WhatsApp ternyata banyak yang respon. Akhirnya ia jalani hingga saat ini.
Pada awal mencoba mereka hanya memproduksi 20 porsi. Ternyata tidak butuh waktu lama orderan datang dan ludes.
Namun pada musim tertentu, diakui mereka pesanan bisa mencapai ratusan kotak. Pemesan rata-rata pegawai kantoran, bank, sekolah dan ada juga ibu rumah tangga biasa.
Hingga kini yang jadi andalannya, adalah nasi kotak ayam geprek dan nasi bento. Cukup dengan merogoh kocek Rp10 ribu, nasi sudah diantar sampai tempat tujuan.
Untuk pemasaran produk kuliner ini mereka menggunakan sistem pre order. Sehingga makanan yang dijual selalu fresh.
"Jika pesenannya dalam partai besar, satu hari sebelumnya harus pesan. Namun kalau hanya 10 hingga 20 bisa pre order hari itu juga," tutur ibu muda itu di ruang dapur rumahnya.
Mereka ingin usahanya saat ini terus berkembang. Mereka juga bercita-cita memeiliki kedai atau rumah makan yang representatif pemburu kuliner di Tuban, terutama warga di sekitar Bangilan, Senori, Singgahan dan Jatirogo.
Vita dan seorang partner kerjanya bernama Ana itu bukanlah dari wanita yang berpendidikan tinggi. Namun karena niat dan tekad, serta ketekunannya sampai saat ini mereka terus berinovasi.
Vita hanyalah seorang ibu muda. Ia lulusan Madrasah Aliyah (MA) di Bangilan. Sementara Ana hanya seorang lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di salah satu Madrasah yang ada di Desa Kedungjambangan, Kecamatan Bangilan.
Kendati begitu mereka berdua cukup cerdik memanfaatkan kesempatan yanga ada. Sehingga saat ini mereka bisa bangga, sambil merawat anak di rumah bisa bantu suaminya mencari rejeki yang halal.
"Sebelumnya nganggur gak punya kerjaan. Akhirnya dapat ide usaha kuliner online ini. Alhamdulillah lancar," kisah Ana, usai mengantar orderan. [rof/rom]