Reporter: -
blokTuban.com - Setiap orangtua pasti ingin mengetahui perkembangan kecerdasan anak. Informasi itu dianggap penting agar perkembangan anak dapat terkontrol dan jika tertinggal bisa segera dibenahi.
Namun tahukah Anda apa yang dimaksud dengan kecerdasan anak dan bagaimana mengukurnya?
Psikolog klinis Kasandra Putranto menggarisbawahi, kecerdasan tak bisa diukur dari satu sisi seperti IQ semata. Kecerdasan harus mencakup beberapa faktor seperti emosional dan sosial.
Memang, selama ini orang menganggap, untuk mengetahui perkembangan kecerdasan semacam itu perlu ke psikolog. Namun, belakangan, Kasandra membagikan sebuah metode praktis dan mudah yang bisa diterapkan oleh orangtua di rumah.
Dinamakan “ABCDEFG”, metode ini, kata Kasandra, berguna untuk memastikan anak Indonesia menjadi generasi tangguh dan bisa diharapkan di masa depan.
“Metode ini bisa sekaligus menjadi alat deteksi dini (kecerdasan) yang mudah bagi orangtua,” ungkap Kasandra dalam acara bersama Kalbe Group di Tangerang, Kamis (9/8/2018).
Metode ABCDEFG Metode ini cukup simpel, di mana masing-masing huruf merupakan singkatan dari satu kata yang memiliki makna.
A: Attitude dan Achievement
Menurut pendiri Kasandra & Associates itu, attitude dan achievement harus sudah dibiasakan kepada anak sejak kecil.
“Misalnya ada dua anak jatuh, lalu sama-sama luka. Anak satu diperlakukan orangtuanya ‘oh enggak apa-apa, bisa lari’, satu lagi justru sedih enggak berkesudahan,” kata Kasandra.
Nah orangtua mestinya mencontoh orangtua pertama, yang mendorong anak untuk tetap tegar dan tidak terlalu larut meratapi. Sementara soal achievement, kata Kasandra, bisa dilakukan dengan menghargai apa pun prestasi yang didapat anak.
B: Big brain
Kasandra mengungkapkan penting untuk memastikan bahwa orangtua memastikan otak anak mereka bertumbuh. Ini juga menjadi alasan mengapa dokter sering mengukur kepala bayi.
“Untuk memastikan, ibu perlu mengasup makan makanan bernutrisi sejak anak masih dalam kandungan, menyusui dan tumbuh serta kembang selanjutnya,” katanya.
C: Care and love
Saat otak sudah besar, maka selanjutnya adalah mengisi. Sebab ukuran besar saja percuma jika tidak diisi.
“Dia bisa karena biasa. Dia bisa cinta sesama karena merasa orangtuanya pun juga,” kata Kasandra.
“Kalau enggak ada perhatian sejak kecil, adanya cacian terus-menerus, ya sepanjang hidup anak akan merekam itu terus-menerus dan mencontoh hingga dewasa.”
D: Dancing and exercise
Baik menari atau pun latihan seperti olahraga seperti berenang, adalah aktivitas yang sangat penting karena merupakan kegiatan fisik.
“Aktivitas fisik penting bagi anak untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka,” ujar Kasandra.
E: Eat healthy food and drink
Pastikan makan dan minuman yang diasup anak sehat. Dia menganjurkan untuk menghindari makanan mengandung msg hingga gula berlebih.
F: Fun edutainment
Saat belajar, anak perlu sesuatu yang menyenangkan. Jika pola ajar yang diberikan penuh tekanan hingga kekerasan, alhasil anak tak akan bisa menangkap dengan baik.
G: Good quality of sleep
Penilaian terakhir adalah soal kualitas tidur. “Anak tak boleh kurang atau kelebihan tidur, karena bisa kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan dia,” kata Kasandra. Cara perhitungan Setelah mengetahui komponen tersebut, coba lakukan penilaian dengan memberikan plus dan minus. Jika sudah dilakukan tambah nilai 1. Sebaliknya, jika belum tercapai, maka kurang satu.
“Diharapkan hasil penilaiannya adalah plus. Sebab, kalau minus berarti harus kembali diperhatikan lebih ketat lagi,” kata Kasandra.
*Sumber: kompas.com
Metode "ABCDEFG", Cara Praktis Deteksi Dini Kecerdasan Anak
5 Comments
1.230x view