Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Sejak diterima laporan runtuhnya bagian kaki penyangga jembatan Ngabungan, Jalan Raya Kedungjambe, Kecamatan Singgahan dari masyarakat setempat, Rabu (1/8/2018) saat ini telah nampak aktivitas tanggap darurat.
Dari pantauan lapangan, nampak sejumlah material bahan bangunan seperti beberapa tiang baja yang nanti digunakan rangka penyangga, kayu batanganan, triplek, pasir serta alat perkengkapan penunjang pekerjaan.
"Ini diratakan dulu permukaan dasar bangunan yang runtuh. Untuk penyangga, kita potongkon bagian tiang baja seri H itu," ujar Sukadi, salah satu pekerja ahli pengelasan kontruksi jembatan.
Pekerja asal Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro itu menambahkan, pemasangan tiang penyangga maupun pengerjaan lain, tim kontruksi terlebih dahulu membendung aliran air yang berasal dari sumberan Nganget.
"Aliran kali lebih dulu dialihkan biar gak mengganggu. Selebihnya kita bendung untuk kebutuhan bangunan," jelansya lagi.
Sementara itu dari pihak PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur (Jatim) wilayah Bojonegoro-Tuban, Pramono menambahkan, tanggap darurat jembatan peninggalan zaman Belanda tersebut terlebih dulu dilakukan pengerjaan Cyclop.
"Cyclop jadi, beton dimasukkan. Jika tak ada hambatan berarti, Sabtu atau Minggu siap cor," ujar Premono kepada blokTuban.com.
Menurutnya, demi menopang sementara beban jembatan yang sisi pnyangganya runtuh diperlukan sedikitnya 2 potongan tiang baja seri H, sampai maksimal 4 tiang.
"Lihat kebutuhannya. Jika dirasa dua sudah cukup ya gak masalah, maksimal empat tiang. Semua kita kembalikan kepada pekerja kontruksi ahli," pungkasnya. [feb/ito]