Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Memasuki pertengahan bulan Juni yang ditengarai sebagai fase musim kemarau, berbagai sumber mata air di berbagai wilayah mulai menyusut. Begitupun juga sumber mata air di Desa Wadung, Kecamatan Soko.
Dari penuturan petani dan masyarakat desa setempat, Sumber yang memiliki pancaran air yang hanya bisa dikatakan cukup itu terus menyusut seiring musim kemarau berjalan. Untuk tetap menjaga tanaman petani seperti padi dan jagung, mereka tak bisa jika hanya mengandalkan air dari Sendang Brubulan andalan warga itu.
"Airnya terus menyusut. Ini saja hanya aliran kecil yang disambungkan ke sawah-sawah warga dengan irigasi kecil," papar Mbah Nur, warga setempat ketika membersihkan dan membenahi saluran air, Senin (11/6/2018).
Selain sumber air dari Sendang Brubulan, warga setempat juga memanfaatkan air dari sungai kecil. Semua itu dilakukan demi menjaga kualitas pertanian warga desa yang mayoritasnya sebagai petani.
"Jika dibilang buruk, tidak. Bagus, nggak begitu. Tapi ya cukuplah. Hanya saja saat kemarau begini sawah-sawah kekurangan air, jadinya retak," imbuhnya.
Ditambahkan petani lainnya, Kundori mengungkapkan bahwa di desa tersebut memanglah ada Kelompok Tani. Namun, dalam urusan pengelolaan air, belum ada komunitas ataupun kelompok yang menaungi.
"Semoga ada pengurus, atau pengelola air di desa ini. Biar para petani gak repot kekurangan air," ungkapnya kepada blokTuban.com. [feb/ito]
Sumberan Menyusut, Sawah Milik Petani di Wadung Kekurangan Air
5 Comments
1.230x view