blokTuban.com - Peristiwa tenggelamnya 2 bocah asal Kabupaten Lamongan di aliran Sungai Bengawan Solo turut Desa Simorejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban sejak pagi tadi hingga malam, masih belum menemukan hasil pasti.
Proses pencarian kedua bocah yang berusia sembilan tahun asal Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, atas nama Najib (9) kelas 4 SD, dan Kohar (9) kelas 3 SD tersebut dilakukan oleh tim BPBD, baik dari wilayah Kabupaten Tuban, dan Lamongan dengan menggunakan perahu karet.
Berdasarkan informasi terkini yang didapat blokTuban.com dari Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Widang, AKP Totok Wijanarko mengungkapkan, sementara ini pencarian menggunakan perahu karet dihentikan.
"Pencarian dengan perahu karet dihentikan. Dan, hanya memantau dari atas bibir sungai menggunakan lampu," terang Kapolsek Widang ketika dikonfirmasi melalui media elektronik, Senin (4/6/2018).
Sebelumya, warga masyarakat sekitar juga ikut mencari kedua bocah yang diduga tenggelam sebab terpeleset saat bermain di sekitar sungai terpanjang di Pulau Jawa itu menggunakan perahu tradisional. Namun, hingga tulisan ini ditulis, belum ada hasil kepastian keadaan dua bocah itu.
"Kalau belum ketemu, dilanjutkan besok pagi," pungkas mantan Kapolsek Singgahan itu.
Sekedar tambahan, dalam kejadian tersebut juga terdapat seorang saksi bernama Huda (9) yang juga masih duduk di bangku kelas 3 SD. Ketiganya adalah satu teman. Diduga seorang bocah terpeleset dan tercebur ke sungai, satu temannya lagi bermaksud menolong, namun ikut hanyut ke sungai.
Melihat kedua temannya hanyut ditelan sungai, saksi tersebut langsung berlari dan berteriak meminta pertolongan warga sekitar. [feb/col]