Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Imbauan agar tak berjualan segala jenis makanan secara bebas di siang hari saat bulan suci Ramadan, menjadikan para pengusaha warung makan maupun pedagang keliling banyak mengalihkan aktivitas mereka malam hari.
Biasanya aktivitas dagang dimulai saat pagi hari. Sekitar pukul 08.00 pedagang segala macam jajanan ringan bertebaran di penjuru wilayah keramaian, kini mereka rela mengulur sedikit jam terbang untuk menghargai orang-orang yang berpuasa.
Seperti yang dilakukan pedagang pentol yang satu ini, Kang To, ketika bulan Ramadan, lelaki asal Kecamatan Soko ini biasa mempersiapkan pentol dan jenis olahan makanan ringan, seperti sosis, skalop, dan lainnya itu sejak pukul 16.00 sore setelah Ashar.
"Menjelang mau buka puasa, jam lima sore lebih sedikit sudah keluar untuk dagang," ujar bapak satu anak itu, Jumat (25/5/2018).
Tak tanggung-tanggung, lokasi tujuan berjualan yang cukup jauh, yakni di sebelah selatan wilayah perbatasan Kabupaten Tuban hingga ke Bojonegoro.
"Kalau jualan di sekitar Soko jarang. Cuma jualan di wilayah selatan saja, paling sering ya ke Bojonegoro Kota," imbuhnya.
Kendati demikian, hal itu juga tak lantas mengurangi pendapatan yang didapatnya. Dia mengaku tak merasa rugi ketika berjualan malam hari.
"Alhamdulillah tetap lancar meski dagang malam hari. Malah banyak pembelinya, rata-rata yang beli ya anak-anak kecil," pungkasnya.
Pedagang lain, Sakim asal Desa Prambontergayang, Kecamatan Soko juga menuturkan hal senada. Meski berjualan tak lebih dari 5 jam waktu di malam hari, semua dagangan pentol yang dibawanya dari rumah bisa habis ketika sebelum waktu menunjukkan pukul 22.00 malam.
"Keluar jualan sore hari, kadang habis Maghrib sudah habis. Rezeki tetap lancar dengan adanya pembeli-pembeli yang tetap ada di malam hari," jelasya. [feb/col]
Ramadan, Tetap Ada Rezeki di Malam Hari
5 Comments
1.230x view