18:00 . Duh! Simpatisan PAN Tuban Pasang Bendera Partai dengan Dipaku di Pohon-pohon   |   17:00 . Kerangka Utama Jembatan Glendeng Tuban akan Ditopang 18 Portal Beton   |   16:00 . Update Bahan Pokok di Tuban 23 September 2023: Gula Pasir Naik   |   15:00 . On Track, Terminal LPG Tuban Diklaim Pasok 40 % LPG Nasional di 2026   |   14:00 . Cek 4 Ciri Uang Mutilasi, BI Sebut Video Viral Hoax   |   13:00 . Pocong Gundul: Kemampuan Hao Melihat Masa Lalunya   |   12:00 . Satu Hari dengan Ibu di NSC Tuban: Dejavu Berulang   |   11:00 . Penggunaan YouTube di Kalangan Anak-Anak, Akankah Berimbas Buruk?   |   10:00 . Lirik Lagu Nabi Muhammad Mataharinya Dunia - Aska Taslimi, Habib Zaidan Faet Sekar Langit   |   09:00 . Harga Emas Antam 23 September 2023 Naik Rp2.000, Dibanderol Rp1.079.000 Per Gram   |   08:00 . Mudah Terbawa Emosi, Ikuti 4 Cara Rasulullah Mengatasi Amarah   |   19:00 . PLN Tuban: Rawan Muncul Percikan Api Akibat Kosleting Listrik di Musim Kemarau, Ini Gara-garanya   |   17:00 . Tips Budidaya Jamur Tiram di Cuaca Panas yang Terjadi Akhir-akhir ini di Kabupaten Tuban   |   16:00 . Nikmati Akhir Pekan dengan Camping di Pantai Panduri Tuban, Segini Biayanya   |   15:00 . Dana Hibah Tak Kunjung Cair, KONI Tuban Terancam Tak Bisa Bayar Tagihan Listrik   |  
Sat, 23 September 2023
Jl. Sunan Muria no 28, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Email: bloktuban@gmail.com

Kajian Kitab Klasik Idhotun Nasyi'in

Kelicikan

bloktuban.com | Wednesday, 23 May 2018 16:00

Kelicikan

Oleh: Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Pembaca setia blokTuban.com yang dirahmati Alllah, tidak ada sifat dari sekian sifat yang lebih mendekati kehinaan, cela dan lebih dekat pada kematian dalam kehidupan, daripada sifat licik. 

Licik secara bahasa, banyak akal yang buruk; pandai menipu; culas; curang; dan licin. Sedangkan kelicikan, merupakan kepandaian memutarbalikkan perkataan; kecurangan; dan keculasan.

Menurut pengarang kitab Idhotun Nasyi'in, Syekh Mustafa Al-Ghalayani, sifat licik  itu tidaklah bercokol pada jiwa suatu bangsa, kecuali membuat mereka hina dina. Menjadikan mereka tercela, mundur, dan hancur, lalu mati.

Di saat bangsa diserang mendadak oleh lawan, lalu mereka merasa ketakutan untuk menangkal serangan lawan. Tidak berani melawannya akibat perasaan takut telah berjangkit kepada semua personil bangsa. Maka musuh-musuh itu akan mudah menyusup ke lapisan bangsa.

Masuk ke rumah-rumah mereka, dengan membuat berbagai kerusakan, menguasai negara dan memperbudak seluruh bangsa. Tanpa ada seorangpun yang berani mempertahankan dan menentang kejahatan musuh tersebut.

"Jika keadaan terus berlangsung seperti ini, maka negara ini akan dikuasai oleh sekelompok orang jahat. Mereka dengan leluasa melakukan pengrusakan alam (sawah dan ladang) dan melakukan pembunuhan terhadap anak bangsa. Mereka memperlakukan bangsa sebagai binatang yang tidak dapat berbicara," kata ulama besar Beirut itu. 

Andaikata bangsa ini tidak terkena penyakit licik, tentu mereka akan menghalau musuh-musuh tersebut sejauh-jauhnya. Sehingga, musuh menderita kerugian. 

Andaikata saja tidak ada penyakit licik pada diri bangsa ini, pasti mereka (musuh) dapat dipukul mundur, hingga mereka para musuh tidak berani kembali lagi.

Sikap diam, membiarkan perbuatan orang-orang yang bermaksud jahat terhadap bangsa adalah perilaku para pengecut. Sedangkan menentang dan memberantas kaum yang zalim, adalah bagian dari tanda-tanda keberadaan kehidupan yang menyenangkan bagi bangsa.

Sesungguhnya kehidupan bangsa yang maju dan terhormat itu tergantung pada orang-orang yang berani.

"Sungguh jelek, demi Tuhan yang menguasai Ka'bah, tampilnya di tengah-tengah kita, orang-orang yang bodoh berlagak seperti ulama, orang-orang curang berpenampilan seperti orang yang bersih, orang-orang yang beku berlagak seperti orang maju dan cerdik, orang yang lemah tidak mampu berjuang berpenampilan seperti orang yang cakap, dan orang-orang yang mestinya sudah mati jadi bangkai, tetapi pakaiannya seakan-akan masih hidup tegar," tegas Syekh Musthafa.

Ada yang lebih buruk daripada hal di atas, yaitu sikap kita sendiri yang menyerahkan segala macam persoalan kepada sekelompok orang seperti yang tersebut di atas, dengan cara munafik. Semata-mata ingin mendapatkan keuntungan pribadi, atau memang karena kelemahan jiwa kita dan kemerosotan akhlak kita sendiri.

Yang paling jelek lagi, adalah sikap kita yang membela dan mempertahankan kedudukan orang-orang zalim, yang suka merampas hak-hak rakyat kecil. Menggunakan kekuasaan untuk mengeruk keuntungan pribadi, serta orang yang bermaksud jahat terhadap bangsa.

Lebih parah lagi bila kita menganggap orang zalim tersebut, sebagai orang-orang yang baik, mempunyai niat atau maksud baik, dan jujur atau profesional kerjanya.

Sesungguhnya sikap atau perangai yang seperti itu, sumbernya adalah licik, pengecut dan takut, merupakan tindakan penipuan dan penghancuran terhadap bangsa. 

Sebab, perbuatan yang demikian itu berarti menyerahkan bangsa kepada orang yang merusak kehidupan dan menghancurkan sendi-sendi kehidupan sosial. Mereka juga merusak sendi-sendi norma atau akhlak bangsa.

Wahai generasi muda mari memohon perlindungan kepada Allah, dari orang-orang yang pengecut bodoh dan hina. Sesungguhnya kelicikan atau sikap pengecut, merupakan induk dari segala penyakit bangsa.

Mari membiasakan diri sebagai pemberani. Pasti kita semua menjadi orang yang bisa menjaga atau mempertahankan harga diri, jujur dalam berbicara, dan berhasil dalam berjuang.

Sesungguhnya licik atau sikap pengecut benar-benar membahayakan bangsa. Bahkan dapat menjadikannya hina dina. 

Sebab, mereka hidup di bawah kekuasaan orang-orang dholim. Diperlakukan sewenang-wenang oleh orang-orang bodoh. Dan diberdayakan oleh orang-orang yang lacur.

Apabila keadaan bangsa tetap seperti itu, maka hancurlah masa depan mereka.

Janganlah ada rasa takut dicela dalam usaha menegakkan kebenaran. Janganlah kita itu jerah oleh kekuasaan orang-orang yang dholim. Sebab, sesungguhnya dalam ketakutan itu terdapat kehancuran. Sedangkan dalam keberanian terletak kehidupan yang menjanjikan.

Generasi muda saat ini, kelak menjadi bapak. Oleh karena itu jadikanlah diri kita semua sebagai teladan yang baik untuk anak-anak. Jika kita bisa seperti itu, maka bangsa ini akan hidup seperti layaknya kehidupan orang-orang yang bahagia. [rof/ono]

 

 



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...
-->

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokTuban TV

Redaksi

  • Monday, 14 August 2023 11:00

    blokTuban.com Kembali Dipercaya UTM Tempat Praktik MSIB

    blokTuban.com Kembali Dipercaya UTM Tempat Praktik MSIB PT Blok Tuban Promosindo yang menaungi website blokTuban.com kembali mendapat kepercayaan dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sebagai tempat praktik Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) tahun 2023, Senin (14/8/2023)....

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat