WTS Diharap Bisa Jadi Lahan Pekerjaan Bagi Masyarakat Desa Sumberejo

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - ‎‎Adanya Wisata Tengah Sawah (WTS) yang berada di pematang persawahan dekat tanggul Sungai Bengawan Solo, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel rupanya tak lepas dari peran para pemuda desanya.

Kepala Desa (Kades) Sumberejo, Suhadi usai tasyakuran Soft launching WTS mengisahkan bagaimana awal gagasan para tokoh muda desa untuk membuat sebuah program kegiatan yang bersifat produktif.

Sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di desa, Suhadi memandang geliat kawula muda bergelora dengan tinggi harus segera diwujudkan. Desa yang memiliki Tanah Kas Desa (TKD) yang bisa dimanfaatkan, kemudian dipadukan dengan gagasan pemuda.

"Saya sarankan, untuk membuat usaha baiknya memanfaatkan potensi yang ada. Dan, yang ada ya sawah ini," ungkap Suhadi kepada blokTuban.com, Sabtu (19/5/2018).

Pemanfaatan lahan persawahan‎ dalam TKD, kemudian di upgrade dan didesain ulang dengan sentuhan wisata tengah sawah. Menikmati apa yang masyarakat desa punya, dengan gagasan jalan-jalan di tengah sawah.

Adapun bentuk bangunan wisata yang kemudian hari dicanangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai wisata alam berbasis edukasi itu, masih dalam tahapan awal. Akan ada tambahan-tambahan lain untuk melengkapinya.

"Bangunan ini masih dua puluh persen‎an. Rencananya, akan ada tambahan wahan bermain anak, kolam renang, dan rute jalan mengitari sawah juga. Itu semua kita kemas dengan wisata berbasis edukasi," imbuh Kades bergelar Sarjana Agama itu.

Tak sampai disitu, untuk mencapai progres‎ terbaiknya, Pemdes setempat juga akan menawarkan kepada investor setelah beberapa pengerjaan lain tertangani. Pihak desa sangat percaya, masih ada yang bisa dikembangkan melalui tanah seluas 7 hektaran itu.

"Ini saja baru dibangun sekitar dua sampai t‎iga bulanan saja. Setelah jadi full, segera dikelola oleh BUMDES yang anggotanya juga dari pemuda desa sini," jelasnya lagi.

Selain gagasan dan ide-de tersebut, munculnya WTS juga diharapkan untuk memajukan kesejahteraan desa. Sebagai niat awalnya, yaitu demi mengurangi angka pengangguran, dan memberikan tambahan penghasilan Pendapatan Asli Desa (PAD).

Seperti diketahui sebelumnya, pembangunan tempat tersebut dari awal hingga saat ini bisa menyerap lapangan pekerjaan. Proses pembangunan dilakukan oleh sekitar 10 orang warga setempat, yang mana otomatis bisa bermanfaat bagi 10 pekerja tersebut.

Setelah jadi seratus persen, akan dilakukan perekrutan tenaga kerja kru WTS, dengan berjumlahkan 10 orang fresh graduate‎ yang akan diberi pengarahan sebelumnya.

"Jadi, yang dulunya belum dan tidak bekerja sekarang jadi bekerja. Ya, semoga WTS ini bisa menjadi tempat atau tujuan wisata masyarakat dari dalam dan luar daerah," pungkasnya berharap. [feb/col]