Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Kaminah, nenek berusia kurang lebih 90 tahun warga Dusun Genengwetan, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, tinggal sebatangkara di rumah ukuran sekitar 4x6 meter.
Di rumah tersebut, Kaminah hidup dengan serba kekurangan. Tak hanya itu, lebih mirisnya lagi ia harus tinggal bersama ketiga kambing peliharaanya di satu rumah tanpa skat apapun.
Hal itu dikarenakan, Kaminah tidak mempunyai kandang sendiri untuk ketiga kambing peliharaanya itu, sehingga terpaksa ditaruh di dalam rumah yang ditempatinya.
Tak pelak dengan kondisi seperti itu, seakan-akan Kaminah sudah terbiasa tinggal bersama bau apek dan pesing yang ditimbulkan dari ketiga kambingnya.
Saat blokTuban.com mendatangi rumahnya, Kaminah sedang sibuk mengambil pakan untuk ketiga kambing peliharaanya di kebun. Dengan sebilah pisau Kaminah memotong beberapa daun pisang untuk dibawa pulang.
"Gek maeng weduse wes tak pakani, la seng lagek tak jupuk iki kanggo mengko sore 'Tadi kambingnya sudah diberi makan, ini buat pakan nanti sore'," ujar sambil membawa pakan yang baru diambilnya dari kebun, Kamis (5/4/2018).
Lebih lanjut, usai mengambil pakan ternak, Kaminah menceritakan kehidupanya semenjak suaminya meninggal dunia. Dari pengakuanya, selama ini ia hidup di rumah tanpa sanak famili.
"Kawet bojoku ninggal, aku urip dewean 'Sejak suami saya meninggal saya hidup sendirian'," lanjutnya.
Kaminah juga mengaku bahwa kambing yang dipeliharanya tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Desa (Pemdes) serta rumahnya pernah direhab oleh Babinsa.
"Awale weduse iki namung siji, saki wes dadi telu 'Awalnya kambing ini hanya satu tapi sekarang sudah menjadi tiga ekor'," tambahnya.
Ia juga mengaku, setiap bulan memperoleh bantuan Beras Sejahtera (Rastra) dari Balai Desa setempat, yang biasanya diambilkan oleh tetangganya.
Diketahui, selain sehari-hari aktifitasnya adalah mengambil pakan ternak, ia juga melakukan aktifitas rumah tangga seperti memasak serta mencuci pakaianya sendiri dan bertani.[hud/col]