Reporter: Sri Wiyono
blokTuban.com - Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) hari kedua sempat ada insiden yang membuat panik. Kejadiannya di SMK Sunan Bejagung, di kompleks pondok pesantren Sunan Bejagung, Desa Bejagung Kecamatan Semanding, Selasa (3/4/2018). Sebab, menjelang 30 menit ujian usai, listrik tiba-tiba padam.
''Padam sekitar jam 09.00, jadi semua komputer dan server mati,'' ujar M. Husnul Aqib Kepala Sekolah SMK Sunan Bejagung saat didatangi tim Dewan Pendidikan yang melakukan monev UNBK di sekolah tersebut.
Aqib mengatakan, ada 16 siswa yang menjalani UNBK dengan mata pelajaran matematika tersebut. Sekolah tidak menyiapkan genset, sehingga siswa sempat berhenti mengerjakan soal lebih dari 20 menit.
Beruntung pihak sekolah punya genset sendiri meski saat itu tidak disiagakan. Baru setelah listrik padam, genset itu diangkat ke dekat ruangan tempat UNBK digelar, lalu dinyalakan. Setelah itu, komputer mulai bisa on lagi.
''Sebelum UNBK PLN juga sudah ke sini untuk surve, dan menyatakan tidak ada pemadaman. Tapi, hari ini tiba-tiba padam,'' keluhnya.
Hal itu, sempat membuat siswa tak tenang. Meski mereka tetap bertahan di dalam ruangan ujian, namun wajahnya terlihat gelisah.
Suwito Tulus dan Ratna Handayani anggota tim monev UNBK Dewan Pendidikan mengkhawatirkan siswa. Sebab, jika jeda atau berhenti mengerjakan soal sampai satu jam, maka jadwal UNBK nya bisa diulang.
''Kalau seperti itu kan kasihan siswanya. Kami berharap semua sekolah yang menggelar UNBK menyiapkan semuanya. Agar jika ada kejadian mendadak seperti ini bisa langsung siap,'' ujar Ratna Handayani.
Selain ke SMK Sunan Bejagung, tim monev Dewan Pendidikan juga mendatangi sejumlah SMK lainnya, seperti SMKN Palang, SMK PGRI 2 Tuban, SMK YPM, SMK PGRI 1 dan lainnya.
''Kami upayakan untuk memantau semuanya,'' tambah Suwito Tulus.[ono]