Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Dampak banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Rengel tentu sangat memberatkan warga yang terdampak. Mulai dari adanya korban jiwa yang tenggelam banjir, kondisi kesehatan terganggu, akses jalan yang kian rusak karena gerusan air, hingga lahan pertanian yang rusak dan direndam air.
Dari data yang berhasil dikumpulkan blokTuban.com, banjir yang merendam sawah di Kecamatan Rengel terbilang parah jika dibandingkan Kecamatan Soko, Plumpang, dan Widang.
Tercatat setidaknya sawah yang terendam banjir di Kecamatan Rengel sekitar 1.246 hektar, sedangkan tanaman yang terpaksa rusak dan mati akibat banjir seluas 549 hektare.
Penuturan petani yang sawahnya biasa terendam air tiap tahun menunjukkan, bahwa banjir pada lahan pertanian kali ini agaknya perlu waktu cukup lama untuk bisa diolah seperti sedia kala.
"Jika melihat kondisi banjir saat ini, sawah yang terendam air sepertinya akan lama surutnya," terang Kusno, petani asal Desa Kanorejo kepada blokTuban.com, Rabu (28/2/2018).
Menurutnya, jika dibanding banjir pada tahun lalu, yang mana banjir hanya menggenangi jalan dan lingkungan warga selama kurang dari tujuh hari, sawah bisa surut kurang dari satu bulan.
"Tapi kali ini, banjir sudah hampir enam hari juga masih ada jalan yang tergenang air. Kalau lebih dari seminggu , bisa lebih dari sebulan kita nunggu sawah kering," pungkasnya. [feb/col]