Bergaji Besar tapi Generasi Milenial Masih Malas Berinvestasi

Reporter: -

blokTuban.com - Generasi milenial atau mereka yang berusia 18-34 tahun cenderung memiliki penghasilan lebih besar dibanding generasi sebelumnya. Walau isi rekening mereka lebih "gemuk" tapi, kebanyakan dari mereka enggan berinvestasi.

Laporan terbaru dari Merrill Edge, divisi perbankan retail dari Bank of America, menyebutkan bahwa generasi muda senang melakukan penghematan.

Dari 1.000 generasi milenial di AS yang memiliki kondisi finansial makmur, lebih dari sepertiganya (38 persen) lebih suka menyimpan uang gaji mereka.

Sekitar 54 persen mengatakan mereka menabung untuk membeli tempat tinggal dan 42 persennya untuk liburan. Mereka menghitung tabungan mereka untuk masa depan finansial.

Saat ditanya dari mana mereka bergantung untuk 20 tahun mendatang, 66 persennya menjawab dari tabungan.

Fenomena itu berlawanan dengan generasi X atau mereka yang lahir pada pertengahan 1960 hingga awal 1980. Sekitar 71 persen mengatakan untuk masa tua  kebanyakan bergantung pada uang pensiun (54 persen) dan sekuritas sosial (50 persen).

Survei yang dilakukan ini fokus pada milenial dengan gaji tinggi (punya aset di atas Rp 600 juta) dan juga dengan aset lebih rendah, Rp 300 hingga Rp 600 juta. Pendapatan para responden survei sedikitnya Rp 600 juta per tahun.

Meskipun hasil survei itu tak merepresentasikan semua milenial, namun survei menunjukkan bahwa ada kelompok milenial yang enggan berinvestasi bukan karena mereka tidak punya uang tapi karena tidak mau.

Mereka yang melakukan investasi cenderung lebih memilih mengalokasikan uang mereka untuk saham di perusahaan teknologi mutakhir.

Menurut TD Ameritrade, merek yang paling banyak disasar milenial untuk investasi adalah Apple, Facebook, Amazon, Tesla, dan Netflix.

Masalahnya, berinvestasi di perusahaan-perusahaan ini tergolong tidak stabil karena bukan perusahaan dengan keuntungan yang tetap.

Banyak yang menggang menabungkan gaji lebih bijak secara finansial daripada menghabiskannya. Padahal suku bunga pada tabungan di bank hampir mencapai nol sejak krisis finansial global (tahun 2007-2008). Sementara S&P, indeks pasar saham Amerika tumbuh 188 persen sejak 2009.

Ironisnya, banyak generasi baby boomer dan generasi X memandang milenial sebagai generasi yang kurang tanggung jawab. Tapi kebiasaan finansial mereka justru menunjukkan bahwa mereka merupakan kelompok umur yang paling konservatif.

*Sumber: kompas.com