Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Pembebasan lahan untuk perluasan proyek Kilang Tuban di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, belum menemui titik terang. Pasalnya, Camat Jenu mengaku belum ada solusi apapun dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maupun Pertamina setelah ditolak warga warganya beberapa waktu lalu.
"Selama ini kami jarang diajak komunikasi oleh Pemprov Jatim. Padahal sebagai pemimpin di tingkat kecamatan, kami ingin persoalan cepat rampung," ujar Camat Jenu, Sugeng Winarno kepada wartawan.
Menurut Sugeng, setelah sosialisasi pembebasan lahan seluas 219 hektar untuk kilang berkapasitas 300 ribu Barel Per Hari (BPH) belum ada pertemuan lagi. Ketika ditanya soal jadwal pertemuan dengan Pertamina berikutnya, mantan Camat Merakurak ini juga belum menerimanya.
"Harapannya segera ada langkah cepat, supaya pembebasan lahan milik 119 orang di Desa Remen, dan Mentoso ada titik temu," harap camat.
Di tempat lain, berdasarkan informasi dari Kepala Biro Administrasi Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Anom Surahno, mengaku, akan mengadakan pertemuan dengan stakeholder terkait Kilang Tuban. Mulai Pemkab Tuban, Polres, Kodim, dan Muspika Jenu.
“Kita terus komunikasi dan proses pembebasan lahan di dua desa,” tukas Anom.
Pihaknya mengklaim, penolakan warga Mentoso wajar. Sosialisasi tanggal 5 November lalu baru tahap awal, dan nantinya bakal ada proses lanjutan.
"Diharapkan warga sekitar mendukung proyek patungan Pertamina-Rosneft asal negeri Beruang Merah itu," pintanya lagi.
Diketahui, proyek strategis Nasional ini murni untuk kepentingan menyejahterakan rakyat. Bagi warga yang lahannya dibeli, bakal memperoleh ganti rugi yang sepadan.
Data di lapangan menyebut, Pemprov Jatim, Pertamina, maupun Pemkab Tuban belum membentuk tim percepatan investasi yang salah satu tugasnya mempermudah pembebasan lahan. Jauh sebelum ada sosialisasi, para spekulan maupun makelar tanah sudah lebih dulu membeli lahan di sekitar Kilang Tuban. [rof/col]
.jpeg)
