Reporter: -
blokTuban.com - PT Pertamina (Persero) mencatat ada potensi pendapatan yang hilang sebesar 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 19 triliun akibat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tak naik pada kuartal III-2017. Padahal, seharusnya harga BBM disesuaikan seiring kenaikan harga minyak
Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik, mengatakan harga minyak mentah sepanjang kuartal III-2017 naik sekitar 30% dari rata-rata tahun lalu sekitar 37,88 dolar AS per barel.
"Rata-rata sembilan bulan di 2017 hampir naik 30%. Tentu harga naik ini kita tadinya berharap ada penyesuaian sesuai kesepakatan per tiga bulan," kata Massa di Skye Cafe, Jakarta Pusat, Kamis (2/11).
Adapun laba bersih yang diperoleh perusahaan minyak dan gas milik BUMN tersebut selama periode Januari-September 2017 mencapai 1,99 miliar dolar AS, turun 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,83 miliar dolar AS.
"Tidak apa-apa, tidak naiknya harga BBM itu kebijakan pemerintah untuk masyarakat. Inilah saya kira kebijakan pemerintah dan ini dinikmati konsumen Pertamina," ucapnya.
Sementara itu Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan laba bersih tersebut terdiri dari bisnis sektor hilir sebesar 48% dan sektor hulu 46%. Sedangkan untuk pendapatan, diperoleh 48% dari hilir dan 46% dari hulu.
"Jadi pendapatan 80% di hilir, 17% hulu. Nah kalau laba itu setengah-setengah 48% hilir dan 46% hulu. Sisanya lain-lain," ujarnya.
Sumber: Kumparan.com
Harga BBM Tak Naik, Pertamina Kehilangan Potensi Pendapatan Rp 19 T
5 Comments
1.230x view