Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Realisasi penerimaan daerah dari sumber bagi hasil minyak dan gas bumi (Migas) di Kabupaten Tuban pada tri wulan ke tiga 2017 ini sangat mengejutkan. Untuk minyak bumi ditargetkan Rp13.023.361.000, tapi realisasinya per bulan Oktober sudah mencapai Rp14.679.205.165 atau teralampaui 112,7 persen.
“Realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang diperoleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, pada bulan Oktober telah melampaui target pada Perubahan APBD (PAPBD) 2017,” terang Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Tuban, Rini Indrawati, Rabu (1/11/2017).
Sementara itu, lanjut dia, pada P-APBD 2017 per bulan Oktober, realisasi penerimaan daerah dari sumber minyak bumi sudah mencapai Rp14.679.205.165. Padahal yang ditargetkan hanya sebesar Rp13.023.361.000.
“Secara hitungan ada kenaikan Rp1.655.844.165 antara target dan penerimaan atau setara 112,71 persen,” imbuhnya panjang lebar.
Tentu, keadaan saat ini berbeda dengan kondisi DBH Migas Tuban pada semester satu tahun 2017. DBH Minyak yang diterima turun 41,42%. Penurunan DBH minyak sebesar 41,42% itu setara dengan Rp4.664.202.385. Penurunan ini disebabkan ada pemotongan dari pemerintah pusat sebesar Rp6.643.979.000, akibat adanya lebih salur tahun 2015 lalu. Akibatnya Pemkab Tuban, harus memutar otak menyesuaikan pembangunan daerah.
Selain itu, realisasi DBH minyak bumi tahun 2016 kurang dari target Rp19.796.500.000. Sebab, perolehan DBH minyak Januari- Desember 2016 hanya 85,49% atau kurang Rp2.872.141.550.
Sementara itu, berdasarakan informasi yang dihimpun blokTuban.com dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), gas bumi naik sebesar 2.664,37% dari target. Untuk kenaikan DBH gas bumi itu setara dengan Rp4.354.500.775. Hal ini karena ada penerimaan kurang salur tahun 2016 lalu sebesar Rp4.250.886.275.
Sedangkan untuk perolehan DBH Gas Bumi melebihi target 2016 sebesar Rp464.350.000, karena ada penerimaan kurang salur tahun sebelumnya sebesar Rp526.577.877. Otomatis realisasinya sampai dengan bulan Desember mencapai Rp858.401.927. [rof/col]