Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Musim penghujan yang terjadi di wilayah Tuban Selatan membuat petani mulai sibuk di sawah. Mereka mulai mengolah lahan yang sebelumnya dua bulan dibiarkan bero alias kering.
"Sepekan ini sawah kami mulai diguyur hujan. Untuk itu kami mulai mengolahnya," ujar seorang petani asal Bangilan, Sujud (50).
Sujud mengatakan, musim penghujan yang terjadi sekarang ini petani sudah berupaya melakukan pengolahan lahan dan akan ditanam padi terutama untuk meningkatkan produksinya. Sedangkan untuk pengolahan dirinya masih menggunakan alat bajak tradisional yang menggunakan tenaga sapi.
"Prediksi kami, bulan Desember sudah bisa tanam, sebab ini juga hujan mulai turun terus," tukas Sujud.
Lain halnya dengan beberapa petani di Kecamatan Montong dan Grabagan, pada musim ini mereka kesulitan mendapatkan air. Sehingga, ketika usai ditanam dan tidak ada hujan datang tanaman jagung milik petani yang sudah terlanjur ditanam tidak mampu tumbuh dengan maksimal, bahkan cuaca yang panas tersebut menyebabkan tanaman jagung mati.
Dengan kondisi itu, beberapa petani tersebut berharap adanya bantuan benih dari pemerintah untuk melakukan penanaman jagung kembali.
"Saya harap ada bantuan benih lagi, karena hampir seluruhnya tanaman jagung yang saya tanam 20 hari yang lalu itu mati karena tidak di ada hujan," ungkap Sriyanto petani asal Desa Talun kepada blokTuban.com.
Menurutnya, di musim tanam ini ia mendapatkan bantuan benih jagung sebanyak 2 kilogram untuk lahan persil, sedangkan untuk lahan milik pribadinya ia tidak mendapatkan bantuan benih.
Sementara itu, Khusnan petani lain asal Desa Waleran mengaku, hingga saat ini tanaman jagungnya belum nampak tumbuh, padahal tanahnya saat ini sudah kering.
Menurutnya apabila cuacanya masih panas terus mungkin tanaman jagung miliknya tidak ada kemungkinan untuk tumbuh. "Ya kalau banyak yang mati semoga dapat bantuan benih lagi, dan menanam ulang saat hujannya datang," tambahnya.[rof/ito]