Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Petani di Tuban banyak yang mengeluhkan atas banyaknya tanaman jagung yang mati pada musim kemarau kali ini. Daun tiba-tiba menguning dan layu, hingga jagung dipastikan tidak akan bisa dipanen.
Atas banyaknya tanaman jagung yang mati tesebut, petani mengungkapkan jumlah kerugian yang mencapai jutaan rupiah.
Seorang petani, Sadik mengatakan, akibat kekeringan ini banyak tanaman jagung miliknya mati hingga tak bisa dipanen. Dengan kondisi demikian, petani dipastikan menelan kerugian dengan jumlah yang tidak sedikit.
"Ini saya merugi hampir 3,5 juta," ujar Sadik saat ditemui di lokasi tanamannya yang berada di Desa Genaharjo, Semanding, Rabu (20/9/2017).
Estimasi kerugian tersebut dihitung dari mulai biaya pembibitan hingga memasuki masa panen. Jadi dikalkulasi kerugian hampir mencapai 3,5 juta.
"Kerugian mencapai jutaan ya, karena kita hitung dari awal hinga akhir," terang dia.
Petani jagung lain, Kliwon juga menyatakan hal senada. Banyaknya tanaman jagung yang mati di musim kemarau ini membuat petani merugi dengan nilai yang tidak sedikit. Selain rugi meterial, petani juga merugi secara tenaga.
"Rugi karena tidak bisa panen, ya jutaan ruginya," pungkas petani asal Desa Gesing, Kecamatan Semanding tersebut.[nok/fah]