Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Semenjak 8 bulan terakhir ini, Arif, salah satu pemuda asal Desa Ring 1 PT. Semen Indonesia (SI), Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban mampu mengembangkan usaha kolam ikan lele.
Usaha kolam yang dilakukan dengan mandiri tersebut, Arif memanfaatkan lahan kering pekarangan rumah. Alhasil setiap 80 hari sekali, ia bisa memanen lele dan menjualnya ke tempat-tempat rumah makan.
Saat ditemui blokTuban.com, Arif mengaku, sebelum usaha lele digeluti, ia pernah gagal dalam membudidayakan belut. Namun dengan modal yang terbatas dan sudah adanya lahan yang tidak dimanfaatkan, akhirnya ia mencoba untuk usaha kolam lele dan ternyata lumayan menguntungkan.
"Dulu pernah membudidayakan belut tapi gagal, kemudian ganti lele ini, dan alhamdulillah selama 8 bulan hasil panen baik," ungkap Arif kepada blokTuban.com.
Setelah 8 bulan berjalan, pemuda yang juga aktif di organisasi Karang Taruna (Kartar) Kecamatan Kerek tersebut, sekarang telah memiliki sebanyak 8 petak kolam, dengan ukuran per petaknya antara 1,5x3 meter.
Arif menjelaskan, untuk mendapatkan bibit ikan lele unggul, ia membeli bibit ke Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, dengan harga kisaran 180 rupiah sampai 300 rupiah per ekornya, tergantung dari ukuran.
"Setiap satu petak kolam saya tebar 1.500 ekor lele," ucapnya.
Dalam waktu 80 hari setelah proses penebaran bibit, Arif mengaku bisa memanen hingga 130 kilogram ikan lele, apabila kondisi musimnya bagus, maka bisa terjual dengan harga Rp17.000 perkilogram. [hud/rom]
