Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Manajemen Persatu Tuban berencana melakukan klarifikasi atas sanksi yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Selasa (8/8/2017) besok. Pihaknya menilai, tuduhan yang diberikan Komdis PSSI jauh dari realitas di lapangan.
"Besuk rencananya kita akan datang ke PSSI untuk klarifikasi," ucap Manager Persatu, Fahmi Fikroni ketika dikonfirmasi blokTuban.com, Senin (7/8/2017).
Ditegaskan pria yang juga menjadi anggota DPRD Tuban itu, banyak kesalahan yang dituduhkan kepada Persatu. Di antaranya ada penyalaan flare oleh Ronggomania dan itu diduga kuat oleh pihak managemen tidak terjadi.
Selain penyalaan flare, supporter fanatis Laskar Ronggolawe itu dituduh melempar botol ke lapangan pertandingan itupun juga tidak benar. Bahkan yang paling ironis, menurut surat Komdis PSSI, Persatu Tuban melawan PSBI Blitar di Stadion Lokajaya Tuban pada tanggal 22 Juli 2017.
Padahal, laga sebenarnya Persatu di tanggal yang sama adalah melawan Persepam Madura. Sementara Persatu melawan PSBI Blitar di Tuban adalah tanggal 15 Juli 2017.
"Kami akan klarifikasi meminta bukti dari Komdis PSSI, dengan harapan Persatu bebas dari sanksi. Sebab saat ini Ronggomania sudah melakukan yang terbaik saat mensupport Persatu," tegas Gus Roni, sapaan akrabnya.
Diketahui, surat tersebut dilayangkan Komdis PSSI setelah Laga Persatu Tuban melawan PSBI Blitar pada 22 Juli 2017 kemarin. Komdis PSSI menganggap Persatu Tuban sebagai tuan rumah melakukan sejumlah pelanggaran.
"Merujuk kepada Pasal 65 Jo pasal 66 ayat (1) Jo Kode Disiplin PSII panitia pelaksana Persatu Tuban dihukum denda sebesar Rp10.000.000." begitu bunyi surat dari Komdis PSSI yang diterima Persatu.[rof/ito]