Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sukses usaha di bidang ekonomi merupakan impian banyak orang. Sehingga tidak jarang ditemui orang yang yang ingin sukses harus memiliki tekat yang kuat dan tidak mudah putus asa.
Hal itu pula yang kini dibuktikan Badrut Tamam, atau Tamam penduduk Tuban, Jawa Timur, yang kini tinggal di sebuah desa bernama Medalem, Kecamatan Senori.
Bermula dari menggeliatnya penjualan BBM dengan model pom mini, pria yang berprofesi sebagai pengusaha properti besi dan aluminium ini menciptakan box dispenser stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mini.
Sejatinya Tamam adalah potret pengusaha yang kreatif dan memiliki tekat yang kuat. Sebab, untuk bisa menguasai cara pembuatan box dispenser pom mini itu, ia rela berguru ke Kota Bandung selama dua hari.
Saat ini, pria lulusan Madrasah Aliyah (MA) tinggal menikmati hasil jerih payahnya. Dengan modal tekat dan iringan doa orang tua beserta keluarga, Tamam kini bisa menikmati keuntungan jutaan rupiah dari hasil pemikiran yang diaplikasikan ke sebuah penciptaan alat pengisian BBM itu.
Selain itu, berkat usahanya yang kian berkembang, lapangan pekerjaan terbuka lebar di daerahnya. Sebab, untuk menjalankan industri kreatif itu, ia paling tidak memanfaatkan tenaga karyawan tidak sedikit.
"Sejak produksi mulai Oktober 2016 lalu, omset yang didapat cukup mengiurkan," Tutur Tamam kepada blokTuban.com, ketika ditemui di kediamannya yang berada di timur jalan raya Bangilan-Senori, Desa Medalem.
Diceritakan pria humanis itu, sampai saat ini di bengkel las yang ia kelola itu, bisa menciptakan tiga jenis dispenser pom mini. Di antaranya, dispenser khusus satu nozzle, dua nozzle, dan tiga nozzle.
Tentunya, masing-masing tipe memiliki harga yang beragam. Untuk satu nozzle ia bandrol Rp13 juta per unit. Sedangkan untuk dua nozzle dipatok dengan harga Rp19 juta, dan yang tiga nozzle Rp26 juta.
"Untungnya lumayan, setiap menyelesaikan satu unit, kami bisa untung Rp2-3 juta rupiah," kisahnya dengan tersenyum.
Selain untung jutaan rupiah, industri kreatif yang dikelola Tamam juga menjadi ladang rejeki tetangga di kampungnya. Hingga kini, data yang dihimpun blokTuban.com menyebutkan, ada 30 karyawan yang dipekerjakan.
"Untuk desain saya sendiri. Sedangkan yang merakit hingga finishing semua karyawan," pungkasnya.[rof/ito]