Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Harga komoditas singkong, di musim panen tahun ini banyak dikeluhkan para petani. Pasalnya, harga komoditas bahan utama tepung tapioka tersebut harganya terus anjlok.
Menurut para petani di wilayah Kabupaten Tuban, sampai saat ini. Harga singkong di tingkat petani terus menurun, dan kali ini hanya sekitar Rp400-500 rupiah per kilogram.
"Harga sangat rendah yaitu Rp400-500 perkilogram, harga itu tidak sesuai dengan biaya penanaman yang dikeluarkan petani," ungkap petani asal Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Warsam (56)
Warsam mengaku, hal seperti ini sudah terjadi semenjak musim panen yang lalu. Sehingga dikarenakan harganya murah, petani banyak yang tidak memanen singkongnya dan dibiarkan kawak.
Terpisah salah satu pengepul di Dusun Koro, Kecamatan Merakurak, Tami (50), ia mengaku membeli singkong ditingkat petani dengan cara memborong hingga perpetak-petak lahan.
"Di musim ini memang harga komoditas singkong di tingkat petani sangat rendah, sehingga petani mengeluh dan sebagian petani masih menunggu sampai harga stabil," tambahnya.
Ia berharap, harga komoditas singkong stabil, sehingga petani tidak merugi dan pemborong atau penebas mudah mendapatkan singkong. Begitu juga harga saat pemborong menjualnya dipabrik.[hud/ito]