Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Rencana Pemerintah untuk membuat Tanggul Bengawan Solo tampaknya harus sedikit bersabar. Sebab, pembangunan tanggul sepanjang 25 Kilometer itu belum menunjukkan progres cepat.
Baik dari pemerintah kabupaten dan juga Balai Besar Bengawan Solo (BBBS) saat ini masih mengupayakan agar tanggul bisa segera cepat untuk dirampungkan.
Anggaran menjadi kendala dalam pembangunan Tanggul Bengawan Solo, sehingga progres pembangunan saat ini baru mencapai 25 persen.
Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Tuban, Agus Wijaya mengatakan, pembangunan tanggul memang membutuhkan dana yang cukup banyak sehingga pembangunan bertahap (step by step).
"Pembangunan dilakukan secara bertahap, karena terbatasnya anggaran baik dari pemerintah kabupaten ataupun pemerintah pusat," ujarnya kepada blokTuban.com
Agus menjelaskan, plot anggaran yang digunakan untuk pembuatan tanggul juga terkadang tidak sesuai dengan realisasi. Sebab, baik dana dari Pemkab ataupun dana dari Pemerintah Pusat tidak bisa dicairkan sepenuhnya.
Selain itu, kebutuhan anggaran dari pemerintah juga sangat banyak. Misal ada proyek pembangunan yang harus lebih diutamakan atau proyek lainnya, sehingga berpengaruh pada plot anggaran pembangunan tanggul.
“Misal dana alokasi pembebasan lahan dari Pemkab sekitar Rp10 miliar per tahun, tapi realisasinya tidak demikian, bisa 5, 7, 8 miliar. Begitu juga dengan dana dari BBBS dari pemerintah, anggaran Rp10 miliar tapi yang direalisasi bisa Rp8 miliar, bahkan bisa kurang,” pungkasnya.
Pembangunan Tanggul Bengawan Solo dilatarbelakangi karena daerah di sekitar bantaran sungai tersebut kerap mendapat luberan air sungai saat terjadi hujan deras, sehingga berdampak pada warga.[nok/ito]