Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menerapkan perpanjangan jam sekolah dasar dan menengah atau yang biasa disebut sebagai Full Day School (FDS) menuai banyak kritikan dan kecaman dari publik. Respon penolakan pun mengalir deras dari berbagai kalangan, termasuk dari warga Nahdliyyin, sebutan warga Nahdlatul Ulama (NU).
Seperti rangkaian informasi yang berhasil dihimpun blokTuban.com dari Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Tuban, Senin (12/6/2017). Terkait rencana penetapan full day school pada tahun ajaran baru 2017/2018, PCNU Tuban menolak, seperti apa yang sudah dinyatakan oleh Pengurus Besar NU (PBNU).
[Baca juga: Pernyataan Sikap LP Ma’arif NU terhadap Wacana Full Day School ]
"Saya pikir ada benarnya sikap PBNU. PCNU Tuban pasti setuju, karena satu garis komando dalam asas organisasi," tutur Katib Syuriah PCNU Tuban, Ahmad Syariful Wafa kepada blokTuban.com, Senin (12/6/2017).
Tidak hanya sebatas penolakan semata, justru PCNU Tuban memiliki rekomendasi yang harus dilakukan Pemerintah dalam urusan pendidikan dan di luar pendidikan. Kemudian, dengan adanya rencana kebijakan tersebut, PCNU Tuban mengambil sikap dengan beberapa gamabaran.
Diantaranya, yang pertama PCNU Tuban mendukung langkah PBNU dan LP Maarif NU yang mendesak pembatalan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait kewajiban sekolah full day.
Yang ke dua, PCNU Tuban berharap setiap menteri jika mengeluarkan kebijakan harus memperhatikan locall wisdom. Kemudian yang terakhir, setiap menteri diharapakan bekerja secara professional, terencana, dan berkelanjutan tidak serampangan dan bongkar pasang kebijakan.
Sementara dikonfirmasi terpisah, seorang akademisi di sekolah tinggi NU Kabupaten Tuban, Jamal Ghofir mengungkapkan, mengikuti langkah PBNU menurut dia adalah keharusan. Sebab sikap yang keluar dari PBNU terkait penolakan sekolah lima hari itu semua sudah dilakukan kajian mendalam.
"Sebagai kader NU, kita Sami'na Waato'na (nurut) dengan keputusan PBNU," tegas Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban itu.
Ia juga menekankan agar kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut dikaji ulang dan disosialisaikan dengan masif. Sehigga, nantinya dari insan pendidikan dapat memberikan saran atau masukan demi pendidikan nasional.
"Pemerintah harus kaji ulang kebijakan full day school demi kemajuan pendidikan," pungkasnya. [rof/ito]
*Foto Dukomentasi blokTuban.com ketika Safari Ramadan PCNU bersama MWCNU Kecamatan Jatirogo