Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Para petani di daerah ring satu lapangan minyak dan gas (Migas) Tapen, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mulai menanam tembakau. Mereka berharap, musim tanam tahun ini keberuntungan datang menghampiri mereka.
Sebab, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun blokTuban.com , Minggu (11/6/2017) menyebutkan, musim tanam tahun lalu para petani gagal panen. Mereka harus menerima getirnya usaha produksi tembakau, akibat anomali cuaca.
"Semoga di musim kemarau tahun ini, penanaman tembakau bisa berhasil tanpa ada halangan," ucap Wardiman (55), petani tembakau yang sawahnya berbatasan langsung dengan lapangan Sumur Tapen-002 (TPN-002), Sidoharjo, Kecamatan Senori.
Bapak tiga anak itu menjelaskan, tembakau yang ia tanam di atas lahan seluas hampir 1/2 hektar itu, diprediksi akan panen sekitar 2,5 bulan ke depan. Hal itu, jika cuaca akan terus panas seperti saat ini.
Berapa uang yang harus dikeluarkan setiap musim tanam tembakau? Pria paruh baya itu merinci, di atas lahan setengah hektar dirinya membutuhkan bibit 7000 batang dan setiap seribu batang ia beli 50 ribu. Jadi, total kebutuhan membeli bibit sebesar Rp350 ribu.
Sedangkan untuk pengolahan tanah ia harus mengeluarkan uang Rp500 ribu. Ditambah biaya tanam Rp500 ribu dan pemupukan Rp350 ribu.
"Totalnya sekitar Rp1,7 juta, belum ongkos tenaga perawatan," beber Wardiman.
Hal serupa juga ditemui di sawah lain yang berada di pintu masuk Dusun Tapen, Desa Sidoharjo. Menurut petani lain, Majiyar (55) menambahkan, ia memilih menanam tembakau lantaran, menurut prakiraan cuaca yang ia ketahui memang waktunya kemarau.
"Yen miturut pitungan yo wis ketigo. (Jika menurut hitungan ya sudah memasuki kemarau)," katanya dengan logat kental bahasa Jawanya.
Selain itu, menurut dia daripada tanam tanaman palawija, lebih untung tembakau. Sebab, nilai garapnya hampir sama, namun hasilnya lebih empuk.
"Kagem tiang tani pingine hasil sing luwih untung, geh bako niki. (Buat petani itu inginnya hasil yang lebih menguntungkan, ya tembakau ini)," tandasnya.
Petani tembakau itu berharap, tanam tahun ini bisa cukup melimpah, sebab untuk digunakan menebus kerugian tanaman padi sebelumnya. "Harapannya hasil panen sekitar bulan Agustus nanti bisa bagus, sebab beberapa panen padi sebelumnya sudah kalah dari hama Wereng dan Tikus," pungkasnya.[rof/ito]