Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Lilin memilki arti penting bagi umat Konghucu. Seperti yang dapat dijumpai di lokasi sembahyang Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio (KSB) yang terletak di jalan RE. Martadinata Tuban.
Ketua TITD KSB, Gunawan Putra Wirawan menjelaskan, lilin menjadi simbol penerangan. Artinya dengan menyalakan lilin dalam kehidupan mereka berharap mendapatkan penerangan atau pencerahan dari Tuhan.
"Lilin yang ada di depan ditujukkan untuk berinteraksi dengan Tuhan, ada juga lilin di bagian dalam yang ditujukan untuk para dewa," kata Gunawan setelah melangsungkan sembahyang Tri Suci Waisak ke 2561, Kamis (11/5/2017).
Berbagai ukuran lilin dengan khas warna merah hampir memenuhi ruang utama tempat umat memanjatkan doa. Ruang yang menghadap ke bibir laut pantura tersebut penuh dengan lilin dari ukuran kecil hingga ukuran 3.000 kaki.
"Lilin itu menyala terus sepanjang tahun, tidak pernah padam," ujarnya.
Konon, dari asap lilin uang menyala sepanjang tahun itu menjadi sarana umat Tri Dharma melayangkan doa mereka. Asap yang membumbung ke langit-langit​ tempat sembahyang itu layaknya mereka melangitkan doa kepada Tuhan.
Nyala lilin yang hampir tidak pernah padam rupanya ada kaitannya dengan janji atau nazar layaknya umat muslim. Misalnya ketika mereka memiliki harapan dan kemudian terkabul lantas memasang lilin sesuai janjinya.
"Ada kaitannya nazar, namun disesuaikan kemampuan masing-masing setiap umat. Kalau menyalakan lilin yang besar hingga harga Rp70 juta ada juga yang kecil," ungkapnya. [dwi/rom]
Arti Nyalakan Lilin Bagi Umat Konghucu
5 Comments
1.230x view