Tidak Ada Toleransi Bisnis Minyak Ilegal

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Field Manager PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset IV Cepu menyebut, upaya penertiban dan tindakan pencegahan atas penimbunan minyak oplosan sejauh ini sudah intensif dan baik dilaksanakan oleh petugas kepolisian setempat.

Hal itu, diungkapkan Agus Amperianto, menyusul peristiwa terbakarnya sebuah kios solar ilegal yang terletak di Dusun Kradenan, Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban Selasa (14/3/2017) kemarin.

"Memang oknum masyarakat yang bandel, secara sengaja mendistribusikan minyak olahan sendiri atau oplosan," ujar Agus, saat dikonfirmasi blokTuban.com, Jum'at (17/3/2017).

Ditambahkan mantan Humas Pertamina Pusat itu mengatakan, masih saja ditemui oknum masyarakat yang mengabaikan peringatan. Padahal pencegahan dan sosialisasi berulang kali dilakukan.

Menurut dia, tindakan pencegahan dan sosialisasi tidak bisa hanya dilakukan oleh petugas. Tetapi secara bersama dengan melibatkan stakeholder aparat pemerintahan daerah setempat dan dibantu kalangan media yang men-sosialisasikan dampak sosial dan lingkungan yang bisa ditimbulkan bisnis minyak ilegal itu.

"Kita harus saling bahu membahu mensosialisasikan dampak negatifnya, seperti terjadi kebakaran," imbuhnya.

Masih kata Agus, masyarakat diharap melaporkan ke aparat keamanan atau Pertamina apabila di lingkungan tempat tinggal ditengarai dijadikan tempat penampungan bahan bakar olahan atu oplosan. Sebab, sifat komoditi yang mudah terbakar, sangat berbahaya bagi lingkungan.

"Tidak ada toleransi kepada oknum masyarakat yang dengan sengaja menyimpan atau mendistribusikan minyak olahan," pungkas Agus menandaskan. [rof/rom]

*Kios solar ilegal yang terbakar beberapa waktu lalu.