Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Kalau ditanya namanya, dia menjawab Tahir. Kalau ditanya alamat rumahnya, dia menjawab Miri. Dua hal tersebut yang dapat diingat Tahir (28), pria asal Dusun Miri, Desa Jinanten Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang yang menghilang tanpa kabar selama lebih dari dua pekan terakhir. Hingga kini ia tidak kunjung diketahui keberadaannya.
Pria yang dikenal mengidap Retardasi Mental (RM) atau lazim disebut Keterbelakangan Mental tersebut meninggalkan rumah pada 15 Februari 2017 lalu. Selama itu pula, pihak keluarga terutama sang ayah, Sarno setiap hari mencari akan kabar keberadaan anaknya tersebut.
"Anaknya pemalu, tidak pernah meminta-minta. Yang dikuatirkan juga bagaimana selama ini dia makan," kata Sarno kepada bkokTuban.com.
Tahir, anak kedua dari tiga bersaudara tersebut setiap harinya rajin mencari rumput. Bahkan, saat terakhir meninggalkan rumah ia berpamitan hendak mencari rumput. Diduga, sebab tidak ingat jalan pulang ia lantas kesasar.
"Paling jauh kalau mencari rumput 10 kilometer dari rumah," tambah Sarno.
Saat ini, Sarno didampingi Kepala Desa setempat Yayuk Widayanti melaporkan hilangnya Tahir ke Polres Tuban. Sebab, beberapa hari lalu sempat ada laporan Tahir terlihat di jalan raya Bulu-Bancar-Tuban. Diperkirakan Tahir kesasar dan mencoba mencari jalan pulang, namun justru ke arah timur atau sekitar Tuban.
"Saat pergi dari rumah ia mengenakan baju motif kotak putih agak krim, mengayuh sepeda ontel dengan sadel yang dibungkus sak karung dan rantai sepedanya mengunakan rantai sepeda motor," kata Yayuk.
Selama hampir tiga pekan berlalu, Sarno terus mencari ke sejumlah tempat yang bisa jadi dilalui anaknya tersebut. Berbekal pamflet yang terdapat photo anaknya lengkap dengan nomor yang bisa dihubungi ketika seseorang mengetahui keberadaan anak tengahnya itu: Apabila ada yang menjumpai mohon hubungi nomor 085293266258 dan 085293266779.
Untuk menemukan anaknya tersebut, ia telah menempuh jarak puluhan kilometer. Beberapa wilayah Tuban pinggiran dari Kecamatan Montong, Jatirogo, Tambakboyo, Bulu, Bancar hingga kota dan turun dari kendaraan satu ke kendaraan lain. Dengan berjalan kaki, katanya dapat leluasa masuk gang. Selain itu memang ia tidak memiliki kendaraan bermotor.
"Bapaknya setiap hari mencari Tahir, sama sekali tidak konsentrasi bekerja membayangkan anaknya kalau makan bagaimana," tambah Yayuk. [dwi/rom]