Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Dalam upaya meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, khususnya tanaman padi, Dinas Pertanian mengembangkan inovasi Jajar Legowo (Jarwo) Super.
Sekretaris Dinas Pertanian Tuban, Gaguk Sudarmono mengatakan inovasi ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung swadaya pangan. Sehingga Dinas Pertanian perlu melakukan terobosan dalam pengembangan teknologi pertanian.
"Teknik tanam Jajar Legowo Super yang saat ini tengah gencar disosialisasikan merupakan rekayasa teknologi denga cara bertanam padi dengan jarak 2:1 atau 4:1," kata Gaguk.
Pada Jarwo Super dilengkapi dengan pemanfaatan varietas unggul baru (VUB) padi dengan potensi hasil tinggi, dekomposer jerami, dan pupuk hayati. Pemupukan juga harus berimbang berdasarkan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dengan pestisida nabati dan kimia berdasarkan ambang kendali, serta alsintan atau transplanter dan combine harvester.
“Melalui teknologi Jajar Legowo Super, produktivitas padi dapat ditingkatkan lebih dari 25%. Dengan demikian selisih produktifitas per hektar antara sistem tanam padi Jarwo Super dengan tanam biasa mencapai hingga 3.750 kg, dengan selisih pendapatan mencapai Rp19.362.000," ungkapnya.
Sejauh ini, teknik Jarwo Super tersebut telah dicobakan di beberapa desa di Kabupaten Tuban, diantaranya Desa Palndirejo, Kecamatan Plumpang pada bulan Agustus sampai dengan November 2016.[dwi/ito]