Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sejumlah petani cabai di kawasan Sidohasri, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban meminta pemerintah untuk menekan penyuplai asal luar daerah terkait dengan tren menaiknya harga komoditas tersebut.
Salah seorang petani, Jariyo (40) mengatakan, harga jual cabai rawit di daerahnya kini mencapai Rp30.000 per kilogram, yang bulan-bulan sebelumnya hanya laku Rp 15.000 per kilogram. Menurut dia, hal itu disebabkan pasokan cabai di Pasar Jatirogo lagi sepi.
"Jika di pasar kosong pasti harganya tinggi, namun ketika pedagang luar daerah datang bisa dipastikan anjlok harga cabai," terang Jariyo saat ditemui blokTuban.com di kebunnya, Rabu (16/11/2016).
Jariyo menambahkan, produksi cabai petani di daerahnya menurun dibanding tahun lalu, akibat curah hujan tinggi. Tak pelak harga cabai saat panen kali ini meroket. Namun, dengan harga setinggi itu, ia mengaku was-was jika ada penyuplai besar-besaran dari luar daerah.
Senada juga disampaikan petani cabai lain, Samsuri (52). Ia mengaku senang dengan harga cabai yang terus melonjak. Sejak dua bulan ini cabai miliknya cukup besar hasilnya. Meski pernah juga terjual dengan harga yang sangat rendah.
"Alhamdulillah sudah panen sekitar 20 kali, dari harga Rp10.000 per kilogram hingga Rp30.000 per kilogram," beber Samsuri.
Dia juga meyakini jika di pasar tidak banyak cabai dari luar daerah tentu keuntungan petani lokal akan tetap aman. Sebaliknya jika Pemerintah memberi kebijakan cabai luar daerah bebas masuk, tak jarang petani akan gigit jari.
"Petani sangat bergantung pada keadaan pasar, jika cabai dari luar melimpah maka petani lokal akan terpuruk," pungkasnya.[rof/col]