Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com – Bendung Mundri salah satu tempat wisata gratis di Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Selain difungsikan untuk pengairan sawah petani di Bangilan, bendungan ini punya pemandangan yang indah dan asyik untuk dinikmati bersama keuarga maupun sahabat.
Pada kesempatan kali ini, blokTuban.com akan mengajak blokers (penikmat sajian informasi media blokTuban.com) untuk menjelajahi bendungan atau orang sekitar menyebutnya sambong. Pintu sodetan sungai ini memiliki andil besar untuk pengairan sawah petani yang berada di Desa Bangilan, Kedungharjo, Weden, Ngrojo dan beberapa desa di Kecamatan Senori. Dinamakan Bendung Mundri atau Sambong Mundri karena memang terletak di Dusun Mundri, Desa Sidodadi, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban.
Bendungan peninggalan zaman kolonial Belanda ini, bisa dimasuki gratis karena memang berada di kawasan aliran Sungai atau Kali Kening yang ada di Kecamatan Bangilan. Blokers dapat menuju daerah ini melalui tiga jalur, yaitu pertigaan Soto, Jelaru, dan Bakalan. Angkutan umum menuju sambong ini hanya ada dari pertigaan Soto. Adanya hanya mobil pengangkut yang biasa digunakan penduduk desa untuk pergi berjualan di pasar Bangilan dan Jatirogo.
“Masuknya dijamin gratis, karena belum dikelola,” jelas Masrum (37) warga sekitar Bendungan.
Maka dari itu, jika kebetulan pergi dari arah Bojonegoro menuju Jatirogo atau sebaliknya, sangat disayangkan kalau blokers tidak mampir. Begitu masuk pertigaan Soto atau bisa juga Jelaru, blokers bisa tanya sama tukang ojek maupun warga sekitar, pasti sudah banyak yang tahu. Ketika dilokasi tidak ada petugas penjaga wisata yang akan membuka palang pintu menuju Sambong ini, karena tempatnya masih alami dan belum tersentuh oleh dinas pariwisata.
Kurang lebih 1,5 Kilometer (km) dari pertigaan Soto, untuk mencapai Bendungan yang ada di Kali Kening itu. Jalanannya datar beraspal dan tiada yang menanjak. Pemandangannya cantik berupa pemukiman khas pedesaan dan hamparan sawah petani yang hijau menawan. Sesekali bahkan blokers dapat menikmati aliran air di dinding bendungan yang membentuk air terjun kecil.
Bendungan yang memiliki luas 2.522 Ha ini membentang menghubungkan dua desa antara Sidodadi dan Bangilan. Bentuk bangunan bendungannya pun juga masih alami hasil goresan tangan arsitek pada zaman penjajahan Belanda. Dari situ, kita bisa menikmati megahnya bangunan bendung, pintu sodetan jalur irigasi Kecamatan Bangilan itu.
Begitu melihat Bendung Mundri, saya jamin blokers akan benar-benar takjub. Bendung ini berbentuk jembatan besar dialiri air yang telah dibeton. Bangunan ini membendung sungai guna menahan aliran air Kali Kening tersebut.
Di sisi kanan kiri bendungan terlihat pemandangan kokohnya beton. Disepanjang kiri kanan sungai ada hamparan perbukitan (perengan bahasa jawanya) yang hijau. Ditambah lagi pemandangan air terjun kecil yang mengalir di dinding bendungan, terasa bagai pemanis yang memanjakan mata.
“Sebuah pemandangan yang sangat bagus,” ujar Imam (20) pengunjung asal senori, kepada blokTuban.com.
Sudah gratis, dapat pemandangan menakjubkan pula. Mungkin itu kesan yang muncul saat blokers mengunjungi tempat ini. Sangat disayangkan sekali bagi para pecinta travelling jika tidak mencoba menyambangi cagar budaya peninggalan Belanda tersebut. “Pemandangannya masih alami cocok buat refreshing,” pungkasnya.[rof/ito]