Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sering kali dijumpai seorang difabel (orang yang berkebutuhan khusus) di sudut-sudut kota maupun di desa meminta-minta. Bahkan, sebagian dari mereka merupakan penyandang difabel ringan atau orang yang tampilan fisiknya normal juga melakukan hal yang sama.
Namun, tidak semua penyandang disabilitas berperilaku demikian. Gatot (28) misalnya, pemuda difabel yang tetap bekerja dengan ikhlas demi sesuap nasi, rela bekerja sebagai penjual melon. Apa yang ia kerjakan, sangat menginspirai bagi kita semua, yang bernasib sama ataupun kita yang diberi kesempurnaan fisik oleh Tuhan yang Maha Kuasa.
Gatot warga Dusun Degan Desa Kedungharjo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. Selain kondisi fisiknya tak sempurna, dia juga hidup tanpa kedua orang tua. Kendati demikian Gatot tetap bekerja keras membanting tulang untuk mencukupi biaya hidupnya.
"Saya sudah lama ikut jualan melon saudara saya. Kadang ramai kadang juga sepi, tergantung keadaannya," ujar Gatot kepada blokTuban.com, Minggu ( 12/6.2016) siang.
Walaupun seorang difabel, tapi semangat kerjanya luar biasa. Dia memilih mencari nafkah mandiri walaupun penghasilan kecil, dari pada mencari nafkah dengan cara meminta-minta kepada orang.
“Saat hujan terus menerus, saya pilih keliling dengan sepeda onthel agar melon yang saya jual laku. Namun saat tidak hujan saya lebih memilih mangkal di pasar dan di pinggir jalan raya,” imbuhnya.
Saat bulan Ramadan seperti ini, kalau pagi Gatot berjualan di Pasar Bangilan mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Kemudian ia menjajakan melonnya di pinggir jalan raya. Tepatnya sebelah selatan Kantor Pos Kecamatan Bangilan. [rof/col]