Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Panganan tuban edisi 24 April 2016, kali ini mengajak blokers (pembaca setia blokTuban.com), untuk mengunjungi warung sederhana yang berjuluk 'Warung Mak Ti'. Terdapat satu menu unik andalan warung tersebut, yakni olahan daging biawak atau masyarakat sekitar menyebutnya nyabik.
Daging hewan yang termasuk reptil itu menjadi olahan makanan favorit di tengah masyarakat. Kendati warung milik Suwarti terletak di pinggiran sawah, dapat dipastikan daging biawak bakal ludes tidak tersisa.
Warung yang berdiri sejak 1989 tersebut cukup mudah ditemukan. Berada di tepian sawah Dusun Sepatrojo, Desa Kedungrojo Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, memiliki akses jalan beraspal cukup baik.
Mencapai warung Mak Ti tidak bisa menggunakan angkutan umum, lantaran jalur kendaraan umum tidak cukup efisien ketika melintas di jalan ini. Namun, dengan kendaraan pribadi, kemungkinan bisa melintas di jalanan kelinci sekalipun.
Dari balai Kecamatan Plumpang dapat ditempuh dengan jarak 5,3 kilometer. Lokasi warung cukup asri dan sejuk, sebab banyak pohon tinggi menjulang di kanan dan kiri jalan.
Letak warung Mak Ti pun tidak dapat dilacak keberadaan pastinya di aplikasi google map. Tidak perlu khawatir, warga Plumpang saat ditanya soal lokasi warung bakal senang hati memberi tahu dan menunjukkan arah warung yang menawarkan kelezatan daging biawak.
Berdinding anyaman bambu, bercat putih yang mulai pudar dan senyum khas milik Suwarti menyambut, tiap kali pembeli yang bertandang di warung sederhana miliknya. Kebanyakan pembeli yang datang merupakan pelanggan tetap Suwarti.
"Biasanya pembeli dari sekitat sini (Desa Kedungrojo) saja," kata Mak Ti sapaan akrabnya.
Olahan daging biawak ia jual dengan bungkus kertas minyak. Tiap satu bungkus daging biawak bumbu ia jual sekitat seharga Rp2.000.
Rasa olahan daging yang bercitarasa pedas gurih tersebut, menjadi teman minum toak atau kerap disebut tambul toak. Sehingga nafsu minum bertambah nikmat dibarengi makan daging biawak.
Salah seorang pembeli langganan warung Mak Ti saat ditemui di blokTuban.com, Sugiharto (28) mengaku, kerap datang ke warung Mak Ti. Tujuannya tidak lain untuk memanjakan lidah dan dahaga akan daging biawak dan toak.
"Makan daging nyabik sambil minum toak, kadang ya dibuat lauk," tutur pria asal Desa Cangkring, Kecamatan Plumpang tersebut.
Bokers penasaran, langsung saja nikmati kelezatan daging biawak ala warung Mak Ti. [dwi/rom]