Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Pancasila terus didengungkan saat pelaksanaan seminar, upaya meningkatkan toleransi dalam kerukunan umat beragama, yang diselenggarakan oleh Kesatuan Bangsa Politik dan perlindungan masyarakat (Kesbangpol dan linmas) Kabupaten Tuban. Acara yang dilaksanakan pada Kamis (31/3/2016) tersebut, bertempat di gedung Korpri Kabupaten Tuban.
Adapun hal pokok yang disampaikan saat seminar tersebut adalah, terkait bahaya ajaran ataupun faham radikalisme yang sudah masuk di Indonesia. Dalam hal ini yang menjadi pemateri adalah, Kabid Kewaspadaan Kesbangpol Provinsi, Edi Supriyanto. Dia mengatakan, bahwa sekarang ini kian marak ajaran atau faham radikalisme yang sudah masuk di Indonesia, hal tersebut perlu diwaspadai oleh masyarakat, wawasan dan pemahaman akan pancasila perlu ditingkatkan oleh warga Indonesia.
"Pancasila itu sudah tepat dengan kondisi dan kultur bangsa Inndonesia, di dalamnya sudah ada lima sila yang mengatur antara manusia dengan tuhan, dan juga manusia dengan manusia," ujar Edi saat menyampaikan materi.
Selain itu, pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ketua Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) H. Mundir, Pancasila merupakan suatu rangkaian dari sebuah bangsa yang besar yakni bangsa Indonesia. Di dalamnya sudah terkandung nilai ketuhanan dan aspek sosial masyarakat, oleh karena itu masyarakat tidak perlu neko-neko ikut ini itu yang justru menyesatkan. Nilai ketuhanan, kata H. Mundir, juga sudah terkadung di dalam pancasila, sudah ada enam agama yang diakui oleh pemerintah dan itu sah-sah saja, karena merupakan suatu kepercayaan setiap manusia.
"Mereka yang mengajarkan ajaran sesat, radikalisme itu dinegaranya sudah tidak diberi tempat, oleh karena itu sasarannya adalah negara Indonesia. Karena Indonesia adalah negara majemuk dan kita harus membentengi diri dengan pancasila," jelasnya.
Dalam kegiatan seminar peningkatan toleransi dan kerukunan kehidupan umat beragama ini diikuti sekitar 100 peserta, yang terdiri dari ketua RT se-Kecamatan Tuban kota. [nok/rom]
