Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Dua sekolah yang ada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, terpaksa libur dari aktivitas belajar mengajar karena banjir, Senin (22/2/2016).
Sekolah yang terpaksa libur adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Desa Mandirejo, dan Raudlatul Athfal (RA/setingkat TK) Desa Mandirejo. Pantauan di lapangan, bangunan dua sekolah ini tergenang sampai 70 centimeter dan air sampai naik ke lantai kelas.
"Banjir seperti ini sudah biasa om di sini," jelas salah satu pelajar MI Salafiyah, A'an, di lokasi.
Anak-anak yang awalnya berangkat sekolah dengan telanjang kaki karena harus menerjang banjir, harus kembali ke rumah dan tidak jadi belajar karena banjir masuk area sekolah.
Wakil Kepala MI Salafiyah, Nasrudin, membenarkan kalau pihak sekolah meliburkan proses belajar mengajar hari ini. Sebabnya, sekolah mereka terendam banjir dan tidak mungkin difungsikan untuk aktivitas belajar. Sepanjang musim penghujan, tercatat sudah tiga kali diliburkan karena alasan dan permasalahan yang sama.
"Sebenarnya anak-anak mau masuk, tapi karena banjirnya bertambah besar jadi diliburkan dulu," terang Nasrudin.
Selain sekolah, banjir juga merendam kawasan pemukiman, akses jalan, dan lahan pertanian.
Diketahui, air yang menerjang kawasan Merakurak tidak hanya akibat banjir bandang. Tetapi juga akibat jebolnya tanggul jambon yang ada di Desa Sumurgung, Kecamatan/Kabupaten Tuban. Saat ini, desa yang terendam banjir meliputi Desa Kapu, Desa Tahulu, dan Desa Mandirejo. [pur/ito]