Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Jagal sapi yang berada di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban mengeluh harga daging yang melonjak, akibatnya jagal merugi jutaan rupiah dalam dua bulan terakhir ini. Pasalnya, saat daging sapi mengalami kenaikan, otomatis sapi-sapi yang dibeli dari pasar seperti Jatirogo dan pasar Kerek tersebut ikut naik. Selain itu masyarakat juga sulit menjangkau harga daging yang melonjak.
Salah satu pemilik Jagal atau tempat pemotongan, Wahid (36) mengatakan, dua bulan ini pihaknya harus merugi hingga jutaan rupiah, hal itu disebabkan harga daging sapi dan harga sapi yang naik. Selain itu, apabila dari pihak jagal menaikkan harga, pasti para konsumen akan beralih ke daging ayam atau yang lain yang lebih murah.
"Kalau saya menaikan harga, pasti para pelanggan tidak mampu menjangkau," terangnya kepada blokTuban.com, Senin (25/1/2016).
Untuk sementara ini, kata Wahid, masih mematok harga daging sapi pada harga titik terendah Rp90 ribu, sampai harga titik tertinggi atau kualitas super Rp105 ribu per kilogramnya.
Lanjut Wahid, Saat ini permintaan daging sapi mengalami peningkatan, namun persediaan sapi yang siap untuk dipotong mengalami penurunan. Oleh karena itu Untuk mempertahankan para pelangganya, sementara ini menaikkan harga daging secara bertahap. "Sehingga para pelanggan masih tetap bertahan," harapnya. [hud/rom]
Jagal Mengeluh, Harga Daging tidak Terjangkau Konsumen
5 Comments
1.230x view