Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Warung Mak Ti, terkenal akan kelezatan olahan daging biawak. Warung yang berdiri sejak 1996 ini, menjadi langganan penikmat olahan daging biawak atau akrab di telinga masyarakat iwak nyabik.
Saban hari, sekitar pukul 10.00 WIB, warung pemilik nama lengkap Suwarti, warga Dusun Sepatrojo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban ramai dikunjungi pembeli. Lokasi yang berada di tepian sawah, tidak mengurangi hasrat meninkmati daging biawak. Tidak lebih dari 5 sampai 6 jam, daging biawak habis diserbu pecinta kuliner.
Rata-rata dalam satu hari, warung Mak Ti mampu menghabiskan 35 sampai 40 kilogram daging biawak dengan harga satu kilo daging seharga Rp 5.000. "Dapat berapapun pasti habis" kata Mak Ti, sapaaan akrab Suwarti.
Untuk memasok daging biawak, Suwarti memperolehnya dari Lamongan. Tiap satu kilogram daging, bisa menjadi 6 bungkus olahan. "Kalau banyak gajih (lemak), ya bisa jadi sedikit," tutur Suwarti.
Suwarti mengaku dalam mengolah daging, bumbu menjadi kunci kelezatannya. Pertama daging direbus suapaya empuk. Kemudian ditumis dengan umbu dapur pepek (lengkap).
"Pakai daun jeruk, daun salam dan santan, biar rasanya makin sip," kata isrtri Mat Muri (66) itu.
Salah seorang pembeli, Sugiharto, warga Desa Cangkring, Kecamatan Plumpang mengaku sering ke warung Suwarti untuk menikmati daging biawak. "Dimakan sambil minum tuak, kadang ya dibuat lauk," kata pria 27 tahun tersebut. [dwi/ito]