Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Misbahul Munir (24), pasien asal Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban, masih trauma untuk kembali menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr R Koesma Tuban. Ada alasan khusus yang masih terus diingatnya sampai sekarang.
Traumanya pemuda ini disebabkan ayahnya, Alm Sunaryo, meninggal dunia 100 hari yang lalu. Sebelum meninggal, Sunaryo sempat mendapatkan perawatan dari rumah sakit menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
"Ayahnya baru 100 harinya, Munir kemarin bilang kalau takut seperti ayahnya," kata ibu pasien, Nuryati (50), kepada blokTuban.com, Sabtu (14/11/2015).
Selain itu, pasien juga takut akan diminta pulang sebelum sembuh. Seperti yang dia alami. Trauma pemuda ini kembali terlihat, ketika akan diajak kembali ke rumah sakit untuk berobat. Beberapa kali dia menggelengkan kepala dan menyatakan penolakannya.
Lantaran takut setelah di rumah sakit dia akan pulang lagi kendati belum sembuh. "Mboten..." kata Misbahul Munir beberapa kali dengan tangan gemetar ketika akan diajak kembali ke rumah sakit.
Perlu waktu setengah jam lebih, supaya pemuda ini mau kembali ke rumah sakit. Setelah diyakinkan tidak akan terjadi apa-apa oleh beberapa wartawan dan dibantu keluarga dan tetangganya, ia akhirnya mau dinaikkan ke mobil untuk kembali dirawat di rumah sakit.
"Saat ini pasien sudah berada di kamar perawatan, tepatnya di Asoka 3a," kata salah satu tetangga yang menungguinya, Jimbun Doni. [pur/mad]