Pupuk Telat, Petani Beli Dari Jawa Tengah
Meski tersiar kabar pengurangan stok pupuk bersubsidi yang diterima Pemerintah Kabupaten Tuban tidak akan terjadi. Namun beberapa petani di pinggiran kota masih dibayang-bayangi sulitnya mendapatkan pupuk.
Meski tersiar kabar pengurangan stok pupuk bersubsidi yang diterima Pemerintah Kabupaten Tuban tidak akan terjadi. Namun beberapa petani di pinggiran kota masih dibayang-bayangi sulitnya mendapatkan pupuk.
Kabar pengurangan stok pupuk bersubsidi yang diterima Pemerintah Kabupaten Tuban Sabtu terdengar.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mendapat jatah alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah sebanyak 123 ribu ton di tahun 2017. Jatah pupuk yang diterima tersebut akan diberikan kepada petani yang ada di 20 Kecamatan, untuk kebutuhan tanamnya.
Persoalan pendistribusian pupuk bersubsidi yang kerap menuai masalah mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Tuban. Bersama salah satu bank plat merah, sekitar 205.000 petani di Tuban bakal menerima kartu tani.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban menyatakan tengah menunggu kepastian alokasi pupuk bersubsidi untuk Tuban. <div dir="auto"> </div>
Ratusan ribu ton pupuk tiap tahunnya yang dipasok ke Kabupaten Tuban masih dikeluhkan masyarakat. Namun demikian, Manager Penjualan Ritil Wilayah 1 Jawa-Bali PT Petrokimia Gresik, Joko Margono mengklaim telah menyalurkan 102 persen dari target pupuk bersubsidi untuk Tuban.
Rata-rata petani di Kabupaten Tuban menggunakan pupuk kimia berlebih. Sebab itu, petani didorong untuk memanfaatkan pupuk organik menggantikan pupuk kimia.
Komandan Kodim (Dandim) 0811 Tuban, Letkol Inf Sarwo Supriyo, memperingatkan pemilik kios pupuk yang ada di Tuban agar tidak menjual pupuk di atas Harga Eceran Tinggi (HET) kepada petani.
Komandan Kodim 0811 Tuban, Letkol INF Sarwo Supriyo menyatakan, jangan sampai ada distributor pupuk bersubsidi ikut memainkan peredaran pupuk. Menurutnya, pupuk Bersubsidi haruslah didistribusikan sesuai dengan petani yang membutuhkan sampai ke akar bawah.
Adanya kabar pengurangan jatah pupuk bersubsidi yang didapat Pemerintah Kabupaten Tuban menuai beberapa kritikan. Sebab, jatah tahun 2017 berkurang sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.