Konsumsi BBM Naik Tajam, Jalur Mudik dan Destinasi Wisata Jadi Perhatian Khusus

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Setelah melakukan inspeksi di beberapa lokasi SPBU, terminal BBM, pembangkit, dan transmisi listrik, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ketersediaan energi selama libur Ramadan dan Idulfitri 2024. 

Fokus utamanya adalah meningkatkan konsumsi dan penyediaan energi untuk memastikan kelancaran distribusi. 

Tim Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI 2024) mencatat lonjakan konsumsi nasional pada bahan bakar bensin dan solar hingga Sabtu, 6 April 2024, seiring dengan peningkatan jumlah pemudik setelah berakhirnya aktivitas perkantoran. 

Pertalite naik 11%, pertamax naik 24%, turbo naik 90%, dan kerosene naik 43% dibandingkan hari biasa. Sedangkan solar mengalami kenaikan 9%, dexlite naik 29%, dan dex naik 33%. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam siaran resminya menekankan pentingnya mengamankan pasokan bahan bakar menghadapi lonjakan pemudik, terutama di lokasi-lokasi padat yang dilalui pemudik. Pergerakan mudik yang terpusat ke arah Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara juga menyebabkan peningkatan konsumsi BBM di beberapa provinsi. 

Sumatera Selatan mencatat peningkatan konsumsi bensin tertinggi sebesar 27%, disusul Lampung (26%), Bengkulu dan Nusa Tenggara Timur (23%), Bali, Bangka Belitung, dan Nusa Tenggara Barat (16%), Jawa Barat dan Jawa Tengah (13%), DI Yogyakarta dan Jawa Timur (12%), Banten (9%), dan DK Jakarta (6%). 

Sementara itu, Nusa Tenggara Timur mencatat peningkatan konsumsi solar tertinggi sebesar 24%, diikuti oleh Bengkulu dan DK Jakarta (19%), Sumatera Selatan (17%), Banten (14%), Jawa Barat (13%), Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat (11%), Jawa Timur (8%), Bangka Belitung (7%), Lampung (6%), dan Bali (3%). 

"Namun, DI Yogyakarta dan Jambi mengalami penurunan konsumsi solar masing-masing sebesar 9% dan 7%. Sektor industri juga mencatat penurunan konsumsi solar sebesar 22%, namun konsumsi armada laut mengalami kenaikan 17%," bebernya. 

Arifin menyatakan bahwa selain ketersediaan BBM di jalur mudik, pergerakan kendaraan di destinasi wisata juga harus dipertimbangkan dan dipenuhi. Meskipun demikian, pengawasan terintegrasi berbasis digital, seperti penggunaan kode QR, harus diawasi secara ketat untuk memastikan penyaluran BBM sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

"Selain BBM, terjadi lonjakan penggunaan Avtur sebesar 15% dan LPG sektor rumah tangga sebesar 2,1%. Arifin menegaskan bahwa kecukupan energi harus tetap dijaga untuk menjamin kenyamanan saat mudik," katanya. 

Di sisi lain, Menteri ESDM meminta kepada PT PLN (Persero) untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil selama liburan Idulfitri. Jika terjadi gangguan, penanganan dan komunikasi harus dilakukan dengan cepat dan intensif.

Arifin menekankan bahwa tidak boleh ada kegiatan Lebaran yang terganggu akibat padamnya listrik di tempat-tempat publik seperti tempat ibadah, rumah sakit, bandara, stasiun, alun-alun, dan pusat kegiatan masyarakat lainnya. Dia juga meminta tim Satgas RAFI tetap siaga dan segera mengkomunikasikan masalah dengan baik jika terjadi gangguan.

Hingga Sabtu (6/4), perkembangan realisasi beban puncak nasional periode 12 Maret hingga 5 April 2024 mencapai 44.281 MW, dengan daya mampu pasok sebesar 51.876 MW, sehingga cadangan total mencapai 7.594 MW (17,2%).