Berjarak 35 Km dari Pusat Tuban, Ini Asal-usul Desa Belikanget Tambakboyo

Penulis : Nurul Mu’affah

blokTuban.com - Berjarak sekitar 35 Km dari pusat ibu kota Tuban, Desa Belikanget merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Untuk jarak tempuhnya, dari pusat Ibukota Tuban ke Desa Belikanget dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 52 menit, Sabtu (11/11/2023).

Diketahui Desa Belikanget berbatasan langsung dengan Desa Sidomulyo di sebelah Barat, Desa Mander di sebelah Selatan, dan Desa Cokrowati di sebelah Utara dan Timur.

Desa yang dihuni penduduk sebanyak kurang lebih 1.893 jiwa ini rata-rata bermatapencaharian sebagai petani dan sebagian sebagai penambang pasir.

Menurut keterangan Tamsur, Staff Tata Usaha Desa Belikanget, bahwa penamaan Desa Belikanget bermula dari kisah seorang petapa pada zaman dahulu yang bertapa mencari wangsit untuk mencari sumber mata air yang dapat dipergunakan bagi warga sekitar.

“Dulu ada seorang petapa yang mencari wangsit untuk mencari sumber yang dipergunakan untuk semua warga, dari persemedian seorang pendekar bakti akhirnya menemukan sebuah mata air sumber, sehingga beberapa rentetan perang sama dedemit itu ada, akhirnya sumber itu keluar dengan susah payah sehingga muncul satu sumber mata air, itupun muncul kerasa belerangnya,” jelasnya.

Setelah itu petapa tersebut bertapa lagi untuk meminta wangsit, kemudian muncul lagi sumber yang pertama yakni sumber mata air trate, setelah itu muncul lagi sumber yang kedua yakni sumber sendang lanang dan Sumber Sendang Wedok yang mana airnya terasa anget.

“Sumber mata air Trate itu yang pertama, yang kedua mencari sumber lagi akhirnya keluar lagi sumber, itupun dua, Sumber Sendang Lanang dan Sumber Sendang Wedok. Itupun terasa anget, makannya kita simpulkan bahwa Belikanget adalah semacam belik, ada kubangan juga ada air yang rasanya hangat, yang mana kita sebut dan kita kenal sebagai Desa Belikanget,” ujar Tamsur.

Sehingga daerah ditemukannya sumber tersebut dinamakan Belikanget, hal ini dikarenakan adanya sumber mata air yang hangat dan belik atau kubangan air tempat ditemukan air tersebut.

Diketahui, desa seluas 1.277 Ha ini terkenal akan kesenian Thak-thakan. Thak-Thakan merupakan kesenian khas Kecamaatan Tambakboyo yang memiliki ciri khas unik dan berbeda dari barongan di luar Tuban. 

Biasanya Thak-Thakan dimainkan tiga orang sekaligus dalam satu topeng. Dalam pertunjukkannya, terdapat 4 tokoh utama yakni Thak-Thakan, Genderuwo, Wewegombel, dan Kirik-kikik. Tamsur menjelaskan bahwa kesenian Thak-Thakan Desa Belikanget ini pernah tampil  di Festival Asia-Afrika di Bandung mewakili Kabupaten Tuban.

“Saat ini kami, pemerintah desa sudah mempunyai satu kesenian Thak-thakan Gembong Singolawe yang saat itu mewakili di Festival Asia-Afrika di Bandung, mewakili Kabupaten Tuban, khususnya Jawa Timur,” ujar Tamsur. 

Tak hanya itu, masyarakat Desa Belikanget juga memiliki tradisi sedekah bumi yang biasanya dilaksanakan di bulan Suro digabung dengan acara Grebeg Trate, yang mana dalam acara ini masyarakat membawa gunungan yang diarak dari Alun-Alun Belikanget hingga ke Sumber Mata Air Trate. 

"Karena Belikanget ada 10 RT, dan 5 RW itu semua membuat gunungan dan itupun gunungannya bermacam-macam, ada yang berupa buah-buah, ada yang semua potensi yang ada di Belikanget kita berikan dan kita arak mulai dari Alun-Alun Belikanget, yang nanti insyaallah dibuat Alun-Alun yang sekelas Alun-Alun Kabupaten, terus diarak dari sana menuju ke arah Sumber Mata Air Trate," tutupnya. [Rul/Ali]