Sejarah Desa Plandirejo Dilatar Belakangi Perang Salib yang Bawa Bangsa Timur Tengah ke Tuban

Penulis:  Nurul Mu’affah

blokTuban.com – Desa Plandirejo merupakan sebuah desa yang terletak di tepi Bengawan Solo, tepatnya di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Desa seluas kurang lebih 350 Ha ini terbagi menjadi dua dusun, yakni Dusun Plandi dan Dusun Donganti.

Berjarak kurang lebih 25 kilometer dari pusat kota Tuban, desa ini memiliki cerita asal-usul yang unik. Menurut keterangan RPJM Desa Plandirejo, diketahui bahwa penamaan Desa Plandirejo berasal dari cerita zaman dahulu di mana setelah terjadinya perang Salib di Timur Tengah, maka pemeluk Islam banyak yang berlari menyelamatkan diri, konon salah satu diantaranya ada yang terdampar di pesisir Kota Tuban.

Suatu hari orang tersebut berjalan menyusuri hutan belantara kearah Selatan, hingga tibalah di dusun yang sepi diapit oleh Sungai dan pesawahan, di situlah orang tersebut bermukim.

Pada siang hari, ia pergi kesana-kemari mencari pengganjal perut menahan lapar dengan pakaian compang-camping sehingga terlihat sobekan sarung dan selendang yang orang Jawa mengatakan “kleweran” dan karena itulah orang-orang menyebutnya Mbah Klewer yang sekarang makamnya ada di Dusun Plandi, Desa Plandirejo. 

Desa Plandirejo yang sebelumnya belum memiliki nama dengan adanya pendatang tersebut yang sehari-hari pekerjaannya menganyam wuwu untuk mencari ikan, dengan penuh kesabaran dan ketekunan sehingga banyak orang Jawa yang menegur “Mbah sok kapan dadine?” Mbah Klewer menjawab “ Alon-alon penting dadi.” 

Pemerintah Desa Plandirejo. (Nurul Mu’affah/ bloktuban)

Dengan acuan kata itulah yang kemudian menjadi cikal bakal nama daerah tersebut yang mana bila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia artinya “Pelan-pelan yang penting jadi” sehingga disingkat menjadi Plandi. Dan hingga sekarang desa tersebut bernama Desa Plandirejo.

Masyarakat Desa Plandirejo ini sendiri mayoritas bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani, sehingga tak heran jika desa ini memiliki potensi utama di bidang pertanian. Hasil pertanian yang cukup banyak membuat daerah ini menjadi salah satu daerah penyumbang pangan di Tuban, Jawa Timur.

Selain itu, Kuswadi, Kaur Keuangan Desa Plandirejo mengatakan kepada bloktuban.com, bahwa di desa ini juga terkenal akan produk kerajinan dari pelepah pisang. Banyak masyarakat sekitar yang memanfaatkan pelepah pisang atau gedebog untuk dijadikan kerajinan seperti tas, vas bunga, kursi dan aksesoris lainnya yang bernilai tinggi.

Adapun mengenai batas wilayah, Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Plumpang disebelah utara dan Barat, Desa Bandungrejo disebelah Timur, dan Bengawan Solo di sebelah Selatan.[Fah/Dwi]

 

*Penulis merupakan mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang magang di media blokTuban.com.

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS