.jpg)
Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Proyek rehabilitasi Jembatan Glendeng, yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban masih belum menemui titik temu, setelah proyek tersebut gagal dilelang pada akhir Bulan Juni 2023 lalu.
Hal tersebut, membuat nasib proyek jembatan penghubung Kabupaten Tuban dan Bojonegoro ini kian mengambang, karena belum pasti kapan pengerjaan terlakasana.
Menanggapi nasib dari Jembatan Glendeng itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky membenarkan jika lelang proyek Jembatan Glendeng gagal dilaksanakan.
“Memang ada informasi terakhir yang saya terima, sempat beberapa hari lalu baru laporan ke saya, bahwa memang lelang yang pertama ini gagal,” katanya saat ditemui, Jumat (7/7/2023).
Menurutnya, gagalnya lelang tersebut, terjadi lantaran dari sisi administrasi yang tidak dapat dilengkapi, selama masa sanggah yang telah dilakukan.
Kendati demikian, pihaknya telah membuka kembali lelang dari proyek jembatan glendeng tersebut. Nantinya, pengerjaannya sendiri membutuhkan waktu kurang lebih selama lima sampai enam bulan.
“Hasil dari konsultan, insyaallah pembangunan dari Jembatan Glendeng, membutuhkan waktu lima sampai enam bulan,” katanya.
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Mas Lindra ini memastikan jika proyek jembatan yang melintas di atas aliran Sungai Bengawan Solo tersebut, akan selesai pada akhir tahun 2023 mendatang.
Selain itu, ia menambahkan untuk merehabilitasi jembatan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, juga telah meyiapkan aggaran sebesar Rp30 hingga 33 miliar.
“Insyaalah sampai akhir tahun 2023, proyek strategis berkaitan dengan pembangunan Jembatan Glendeng, tidak akan melewati tahun berikutnya, dan akan kita selesaikan paling lambat akhir tahun 2023, dengan anggaran yang kemarin sudah disedikan sekitar Rp30 miliar hingga Rp33 miliar, tapi dari hasil konsultan, Jembatan Glendeng hanya memerlukan sekitar Rp20 miliar,” jelasnya. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di
.jpg)
