Dinas Sebut Jalan Kumpulrejo Bulan Ini Diperbaiki

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Belakangan ini, akses jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Bangilan dengan Kecamatan Tambakboyo dan Kerek, Kabupaten Tuban rusak parah. Sejumlah kerusakan parah dapat ditemui di beberapa titik jalur antara Banjarworo-Kumpulrejo.

Berdasarkan pantauan blokTuban.com di lapangan, kondisi aspal jalan mengelupas dan menyebabkan timbulnya lubang di mana-mana. Bahkan di jalur tengah hutan KPH Jatirogo, BKPH Bahoro, RPH Banjarwaru itu terkesan tak dirawat.

Tak ayal, jalur utama bagi masyarakat Kumpulrejo itu dikeluhkan dan diharapkan segera ditangani. Sebab, akses jalan tersebut satu-satunya penunjang ekonomi masyarakat setempat.

"Masyarakat resah, kondisi jalan rusak parah dan membahayakan," ujar seorang warga, Tamani (28) ketika ditemui blokTuban.com di lokasi, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, tidak jarang kendaraan warga yang terjebak lubang yang cukup dalam itu. Untuk menghindari jatuhnya korban, lanjut dia, warga berinisiatif menguruk jalan dengan koral, tanah, dan batu.

Ia berharap, pemerintah tidak tutup mata melihat kondisi jalan yang semakin parah saat ini. Sebab warga tidak ingin terus-terusan diselimuti kekahawatiran saat melintas di jalur tersebut.

"Belum lagi ketika keluar malam hari, masyarakat makin resah," tandasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (UPTD PUPR) Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Jiran mengaku, perbaikan jalan akan dilakukan bulan ini juga. Sebab tahap lelang sudah selesai dan memasuki tahap ukur ulang.

"Jalan sudah diukur ulang, bulan ini dilaksanakan," jelas Jiran melalui saluran telepon genggamnya.

Proyek perbaikan jalan menuju lapangan Minyak dan Gas (Migas) itu termasuk pemeliharaan berkala jalan poros Desa Banjarworo-Kumpulrejo. Menurut informasi yang diterima blokTuban.com, jalan sepanjang sekitar 5 kilometer itu menghabiskan dana BPBD Kabupaten Tuban sebesar Rp400 juta lebih.

Saat ini, kondisi jalan di beberapa titik rusak cukup parah. Selain itu, di sisi kanan kiri jalan tidak ditemukan drainase yang menampung air ketika turun hujan. Akibatnya, air turun ke jalan dan menggenagi seluruh badan jalan.

Tanda-tanda pengerjaanpun mulai tampak. Sebab, ditemui pada bahu jalan terdapat tumpukan material batu, koral, dan pasir. [rof/rom]