Sebelum Lebaran, Ada Tradisi Nyekar dan Bersih Makam

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Menjelang Lebaran, sebagian besar umat muslim berziarah ke makam keluarga maupun leluhurnya. Tradisi ini sering disebut dengan istilah 'Nyekar'.

Tradisi tersebut sudah ada pada jaman nenek moyang dan tetap lestari secara turun temurun. Hingga sampai saat ini, nyekar juga mesih dapat ditemui di sebagian besar daerah Tuban, Jawa Timur.

Dari pantauan blokTuban.com di sebuah tempat pemakaman muslim Desa Wotsogo, Jatirogo, beberapa orang sengaja datang dari tempat tinggalnya di luar kota, datang untuk mendoakan sesepuhnya.

"Saya sama anak sengaja datang ke sini dari Rembang, untuk kirim doa ke orang tua," kisah Supadi (60) saat ditemui blokTuban.com di antara batu nisan keluarganya.

Pria yang bekerja di Perum Perhutani itu menjelaskan, sejak tahun 90-an setiap menjelang lebaran bisa dipastikan selalu datang ke makam keluarga di Tuban. Sebab jika tepat hari raya, ia disibukkan dengan kegiatan di tempat tinggalnya.

Berbagai bunyi-bunyian doa dipanjatkan untuk para arwah keluarganya. Tidak kelewatan juga para peziarah juga melakukan perawatan makam keluarga mereka.

"Selain berdoa kita juga rutin membersihkan makam mereka (keluarga, red), agar tidak cepat rusak," tandas pria yang dulunya tinggal di belakang Masjid Wotsogo itu.

Hal serupa juga dilakukan warga setempat, Antok (35). Ketika mendekati lebaran, tradisi nyekar dan bersih makam masih subur di daerahnya.

"Selain hari H, sebelum lebaran juga sudah mulai rami warga melakukan nyekar," imbuh Antok.

Tradisi nyekar juga dibenarkan oleh penjaga makam Penjaga makam muslim Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, Suyahno (54). Selain usai shalat Ied, nyekar juga ramai dilakukan sebelum hari raya.

"Kalau hari-hari sebelumnya, paling ramai ketika malam Jum'at saja," pungkas pria jangkung itu. [rof/ito]