Mogok Kerja, Ini Tuntutan Karyawan GCI

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Aksi mogok kerja dengan menduduki kantor Geo Cepu Indonesia (GCI) di wilayah Distrik Satu Kawengan, Banyuurip, Senori oleh para pekerja, berlangsung damai. Aksi yang berlangsung selama dua hari itu, menuntut haknya sebagai buruh setelah kewajiban mereka lakukan.

Beberapa tuntutan, mereka suarakan melalui lisan maupun tulisan. Namun, aksi yang sudah ke tiga kalinya ini, tetap masih tanpa ada respon dari perusahaan.

Sebagian masa menenteng poster yang bertuliskan tuntutan mereka. Di antaranya, perusahaan diharap segera menyelesaikan dana simpanan pensiunan (Simponi), membayarkan iuran BPJS, Gaji tepat waktu, dan meminta kejelasan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak.

"Serikat buruh dan para pekerja dari Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TJPJ) yang telah diputus kontrak sepihak oleh perusahaan akan terus melakukan aksi sampai hak kita dipenuhi," ujar Ketua Basis Distrik Satu Kawengan, Hariyanto, kepada blokTuban.com di lokasi aksi, Jumat (5/5/2017).

Jasmani, pekerja lain mengatakan, para pekerja TKJP meliputi driver angkutan ringan (angring) sudah diputus kontrak kerja, namun belum mendapat haknya secara penuh. Selain itu, kejelasan dari perusahaan GCI yang mereka tunggu, bukan terus menggantung.

Ia mengaku, selama bekerja di GCI dari pihak pekerja banyak yang tidak pernah dilibatkan dalam pemenuhan hak. Di antaranya, gaji sering terlambat, saat digunakan BPJS tidak aktif, dan dana simponi pekerja belum terpenuhi selama 9 bulan.

"Kami minta kejelasan itu semua," tegas aksi demo.

Dari pantauan blokTuban.com, peserta aksi membubarkan diri dengan tertib menjelang Salat Jumat. Sementara, kantor sepi dan lengang tanpa aktivitas karyawan. Beberapa satpam tampak berjaga bersama kepolisian dari Polsek Senori. [rof/col]